MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Mahasiswa Program Doktoral (S3) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) menggelar pelatihan Juru Pemantau Jentik (Jumantik) bagi petugas kebersihan dari tiga fakultas di lingkungan kampus Unhas. Kegiatan pengabdian masyarakat ini berlangsung pada Sabtu, 28 Juni 2025, di Ruang Kandow FKM Unhas.
Pelatihan tersebut diprakarsai oleh lima mahasiswa doktoral FKM Unhas, yaitu Yeni Paramata, Sitti Arrifah, Asmawi, Ainurafiq dan Nur Hamdani Nur yang juga bertindak sebagai koordinator kegiatan. Kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin pengabdian masyarakat berbasis akademik yang diinisiasi oleh sivitas akademika FKM Unhas.

Sebanyak 30 petugas kebersihan (cleaning service) dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Pertanian, dan Fakultas Pascasarjana terlibat aktif dalam pelatihan yang mencakup teori dan praktik lapangan tentang pemantauan jentik nyamuk.
Dosen pendamping kegiatan, Dr. Erniwati Ibrahim, SKM., M.Kes., menegaskan bahwa pemberdayaan petugas kebersihan sebagai Jumantik merupakan langkah strategis dalam pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
“Mereka adalah garda terdepan dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan kampus,” ujarnya.
Materi yang diberikan meliputi siklus hidup nyamuk Aedes aegypti, cara mengidentifikasi tempat perindukan jentik, teknik pelaporan hasil pemantauan, hingga prosedur tindak lanjut yang dapat dilakukan oleh petugas kebersihan. Para peserta juga mengikuti sesi praktik langsung di area kampus FKM Unhas.
Nur Hamdani Nur selaku Koordinator Kegiatan ini menjelaskan, bahwa pelatihan ini bertujuan menciptakan agen perubahan di tingkat akar rumput kampus.
“Kami ingin membekali petugas kebersihan dengan keterampilan praktis agar mereka tidak hanya bertugas sebagai pembersih, tapi juga menjadi pemantau aktif yang mampu mendeteksi dan melaporkan keberadaan jentik secara berkala,” ungkapnya.
Pelatihan berlangsung interaktif dengan antusiasme tinggi dari para peserta. Banyak yang aktif bertanya dan berbagi pengalaman seputar tugas mereka menjaga kebersihan lingkungan kampus.
Sebagai penutup, peserta pelatihan menerima alat pemantauan sederhana serta panduan pemantauan jentik sebagai bentuk dukungan keberlanjutan. Para mahasiswa doktoral berharap program ini bisa direplikasi di fakultas-fakultas lain sebagai bagian dari upaya mewujudkan kampus sehat, bebas jentik, dan berkelanjutan. (*)