BONE, RAKYATSULSEL — Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bone sejak Jumat malam (4/7/2025) hingga Sabtu pagi (5/7/2025), menyebabkan banjir di sejumlah wilayah, khususnya di Kecamatan Mare. Ketinggian air bahkan mencapai lutut orang dewasa di beberapa desa.
Banjir yang melanda wilayah Bumi Bolong Mare ini menyebabkan kerugian yang tidak sedikit. Sejumlah tambak yang siap panen terendam, menyebabkan para pemilik dan pekerja hanya bisa pasrah dengan kondisi tersebut.
Pantauan RAKYATSULSEL di Kecamatan Mare pada Sabtu (05/07) pagi menunjukkan banjir melanda hampir seluruh desa, termasuk Desa Lapasa dan Kelurahan Padaelo. Hanya Desa Lappaupang dan Desa Mattirowalie yang terhindar, karena berada di dataran tinggi atau pegunungan.
Sejumlah fasilitas pendidikan juga ikut terdampak, meskipun aktivitas belajar mengajar tidak terganggu karena siswa masih dalam masa libur. Selain itu, area persawahan warga ikut terendam, dan hewan ternak pun terpaksa diungsikan ke tempat yang lebih tinggi.
Camat Mare, Andi Muhammad Hidayat Pananrangi, bersama jajaran Forkopincam, termasuk Danramil 1407-15 Mare Kapten Inf. Muh. Arsyad dan Kapolsek Mare AKP Agustino, bergerak cepat memantau kondisi banjir di wilayah mereka.
Babinsa dan Bhabinkamtibmas juga telah dikerahkan ke seluruh desa dan kelurahan terdampak untuk melakukan pemantauan serta memberikan imbauan kepada warga agar bersiap jika situasi memburuk.
“Saya bersama Pak Danramil dan Pak Kapolsek terus berkeliling memantau kondisi permukiman warga serta fasilitas umum, khususnya sekolah-sekolah,” ujar Camat Mare, Andi Muhammad Hidayat.
Ia juga mengimbau seluruh kepala desa dan lurah untuk tetap siaga di wilayah masing-masing, tidak meninggalkan lokasi, serta rutin melaporkan perkembangan situasi.
“Kita harus tetap waspada. Jangan lengah. Saya minta kepala desa dan lurah terus melakukan pemantauan dan memberi laporan setiap waktu,” tegasnya. (Enal)
