Pemdes Wattang Pulu Bahas Perubahan RPJMDesa Hingga 2027, Fokus Penguatan Ekonomi dan Infrastruktur

  • Bagikan
Pemerintah Desa (Pemdes) Wattang Pulu, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang, menggelar Musyawarah Desa (Musdes), di Aula Kantor Desa Wattang Pulu, Jumat (4/7/2025).

PINRANG, RAKYATSULSEL – Pemerintah Desa (Pemdes) Wattang Pulu, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang, menggelar Musyawarah Desa (Musdes) untuk membahas perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa), dari periode semula 2019–2025 menjadi 2019–2027. Kegiatan ini berlangsung di Aula Kantor Desa Wattang Pulu, Jumat (4/7/2025).

Musdes tersebut dihadiri oleh Kepala Desa Wattang Pulu, Darmawan, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Bhabinkamtibmas, pendamping kecamatan, pendamping desa, para kepala dusun, dan sejumlah peserta dari unsur masyarakat.

Dalam forum ini, Kepala Desa Darmawan mengusulkan beberapa program prioritas untuk dimasukkan dalam revisi RPJMDesa. Salah satu program utama adalah pengembangan usaha ekonomi desa, yaitu pembentukan toko serba ada yang dikelola Koperasi Merah Putih dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), dengan konsep menyerupai minimarket modern seperti Alfamart atau Indomaret. Program ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Selain itu, Darmawan juga mengusulkan perbaikan infrastruktur pertanian, seperti pembangunan dan rehabilitasi drainase serta penggalian saluran air guna mendukung produktivitas petani tambak.

"Usulan-usulan ini akan kami kaji lebih lanjut bersama tim penyusun dan akan diintegrasikan dalam revisi RPJMDesa agar lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat," jelas Darmawan.

Di akhir kegiatan, Kepala Desa membacakan susunan keanggotaan Tim Penyusun RPJMDesa yang kemudian disetujui secara mufakat oleh seluruh peserta Musdes.

Sementara itu, Bhabinkamtibmas Hasan Basri turut menyampaikan dua usulan penting. Pertama, pengadaan kendaraan roda dua untuk mendukung pelayanan pemerintah desa. Kedua, pengadaan peralatan sumur bor yang tidak hanya berguna bagi warga, tetapi juga berpotensi membuka lapangan kerja baru.

"Pengadaan peralatan sumur bor bisa menjadi solusi air bersih sekaligus peluang ekonomi baru di desa," ujar Hasan.

Musyawarah ini menjadi wadah penting dalam menyusun arah pembangunan desa secara partisipatif dan berkelanjutan. (Amran)

  • Bagikan