Pengolahan Sampah Energi Listrik Siap Dibangun

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Pemerintah Kota Makassar menyatakan kesiapannya membangun fasilitas Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL).

Kesiapan tersebut tengah menunggu dasar hukum berupa Peraturan Presiden (Perpres) yang saat ini tengah difinalisasi pemerintah pusat.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin menyebut proyek PSEL sebagai solusi jangka panjang atas persoalan penumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Munafri mengatakan Pemkot Makassar siap mengambil langkah konkret.

“Pemerintah Kota Makassar sangat siap. Kami segera merencanakan penentuan titik lokasi program PSEL ini,” ujar Munafri.

Menurut Munafri, PSEL bukan hanya upaya pengelolaan sampah, tapi juga bentuk kontribusi daerah terhadap agenda nasional bebas sampah pada 2029.

Namun ia menegaskan, pelaksanaan proyek PSEL ini menunggu regulasi teknis yang akan dituangkan dalam Perpres.

“Setiap daerah memiliki kondisi yang berbeda, jadi kita tunggu petunjuk teknisnya agar pelaksanaan PSEL bisa disesuaikan secara optimal,” kata Munafri.

Diketahui, Pemerintah pusat saat ini tengah menyusun pengganti Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 35 Tahun 2018.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Makassar, Helmy Budiman, mengatakan beleid baru itu akan menjadi dasar hukum pelaksanaan PSEL secara nasional.

“Salah satu poin penting dalam Perpres baru adalah kewajiban bagi kota atau kabupaten dengan produksi sampah lebih dari 1.000 ton per hari untuk membangun fasilitas PSEL,” kata Helmy.

Helmy mengklaim Makassar sudah melakukan sejumlah persiapan teknis dan menegaskan bahwa komitmen kepala daerah cukup kuat.

“Makassar termasuk daerah yang siap implementasi,” ujarnya.

Sebelumnya, pembahasan terkait PSEL telah dibahas dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakor Terbatas) yang digelar oleh Kementerian Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia, di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, pada Kamis (17/7/2025) lalu.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menekankan pentingnya keterlibatan pemerintah daerah dalam proyek strategis ini. Ia mengatakan, pengelolaan sampah harus dilakukan secara terpadu, dari hulu ke hilir.

“Tanpa partisipasi masyarakat di hulu dan sistem yang tertata di hilir, pengelolaan sampah tidak akan optimal. PSEL hadir untuk menjembatani itu sekaligus menghasilkan energi dari limbah,” ujar Tito.

Tito menyebut kunci keberhasilan proyek PSEL ada pada sinergi antara pusat dan daerah. “Kita butuh langkah cepat. Tidak cukup hanya menunggu, tapi juga menyiapkan diri sedini mungkin,” kata dia.

Program PSEL merupakan bagian dari agenda strategis nasional yang menggabungkan pengelolaan sampah dengan pengembangan energi ramah lingkungan. (Shasa/B)

  • Bagikan

Exit mobile version