MAROS, RAKYATSULSEL – Memasuki hari ke 10 ramadan, pergerakan pesawat di Bandara Sultan Hasanuddin masih bervariasi. Bahkan cenderung mengalami penurunan.
Meski ada penurunan dibandingkan tahun lalu, namun pergerakan dan jumlah pesawat sudah mulai memadati Bandara Sultan Hasanuddin. Hal itu terlihat dari pantauan, baik di area pemberangkatan maupun kedatangan.
CO General Manager Angkasa Pura I Bandara Sultan Hasanuddin, Amiruddin Florensius mengatakan, pergerakan dan jumlah pesawat tahun ini mengalami penurunan dibanding tahun lalu pada periode yang sama.
“Hingga saat ini, jumlah kedatangan dan pemberangkatan masih bervariasi setiap harinya. Namun untuk hari ini terjadi penurunan jumlah ,” ujar Amiruddin.
Dia menuturkan, pergerakan setiap hari sekitar 18 ribu hingga 19 ribu. Namun ada juga beberapa hari hanya sekitar 16 ribu. Sejauh ini kata Amiruddin, penerbangan terbanyak masih di dominasi tujuan Jakarta, Surabaya dan Kendari.
Amiruddin memperkirakan, peningkatan jumlah ini diprediksi akan mulai terlihat pada tanggal 20-23 April mendatang.
“Kami memperkirakan peningkatan jumlah arus mudik itu baru akan terlihat pada 20-23 april, atau sekitar 18 ramadan sampai 21 ramadan. Disitu biasanya sudah ada yang pulang,” ungkapnya.
Untuk mengantisipasi lonjakan pada saat menjelang mudik lebaran, pihak Angkasa Pura telah melakukan sejumlah persiapan.
Amiruddin mengatakan, pihaknya harus mempersiapkan semua fasilitas dan sumber daya manusia untuk mendukung pelayanan pada pengguna jasa bandara.
Sementara itu, salah seorang pesawat bandara dengan tujuan pesawat ke kota Kendari, Indri menjelaskan, perjalanannya kali ini dalam rangka mudik lebaran. Meski baru hari 10 ramadan, tapi dia memilih mudik lebih awal.
“Sengaja pulang lebih awal. Untuk mengantisipasi aturan surat edaran pemerintah terkait mudik yang masih sering berubah-ubah. Selain itu, juga mumpung harga tiket pesawat belum terlalu mahal, makanya saya memilih pulang sekarang,” bebernya.
Sekedar diketahui, saat ini pemerintah pusat tidak lagi mengsyaratkan swab PCR dan anti gen bagi pesawat yang telah melakukan vaksin booster. (*)