MAKASSAR, RAKYATSULSEL — Universitas Muslim Indonesia (UMI) melepas peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka dari berbagai kampus di Indonesia, di Auditorium Al-Jibra, Jumat (14/1/2022). Mereka telah menjalani proses perkuliahan di UMI selama satu semester.
Dalam program ini, ada 64 mahasiswa dari berbagai kampus yang mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka di UMI. Sementara, UMI mengirim 46 mahasiswa dan disebar ke 17 perguruan tinggi.
Dosen Pendamping Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Abdul Hais mengatakan pertukaran ini merupakan program Kemendikbud. Program ini mulai efektif berjalan sejak 2021 lalu.
“Ini adalah mahasiswa yang mengambil program Modul Nusantara. Karena mengambil mata kuliah lain, dia mengambil juga mata kualiah di UMI di fakultas yang sama dengan fakultasnya,” jelas Dekan Fakultas Pertanian UMI itu.
Melalui program Modul Nusantara ini, mahasiswa diboboti dua SKS. Kemudian setiap mahasiswa bisa mengambil mata kuliah yang ada di UMI degan bobot mencapai 18 SKS.
“Modul nusantara ada kebhinekaan, inspirasi, dan kontribusi sosial. Itu dilakukan setiap minggu. Jadi waktu luang bisa dibawa melihat keanekaragaman destinasi, kebudayaan, dan seni,” sebutnya.
Koordinator Pertuakaran Mahasiswa Merdeka, Hardianti Utami menambahkan, mahasiswa yang mengikuti program ini tetap menjalani perkuliahan seperti biasa. Hanya saja dilakukan di kampus yang berbeda.
“Mahasiswa ini mengikuti perkuligan seperi mahasiswa biasa tapi secara daring, dan dikembalikan ke fakultasnya masing-masing. Misalnya dari farmasi atau pertanian tetap belajar di fakultas yang sama,” jelasnya.
Rektor UMI Prof Basri Modding menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka di UMI jika selama berada di Makassar ada yang kurang berkenan.
“Saya yakin persis kegiatan Pertukaran Mahsiswa Merdeka ini pertama kali kita laksanakan, juga dalam kondisi pandemi Covid-19,” ucapnya.