“Dalam politik, kalah menang, kecewa itu biasa. Biar bagaimana pun kami berharap, tapi kondisinya tidak memungkinan,” imbuh dia.
Sebagai pengawas eksekutif, Pieter Goni mengakui 18 bulan masa jabatan Andi Sudirman dipastikan akan mampu menjalankan roda pemerintahan.
“Pak Andi Sudirman pernah jadi wakil gubernur jadi dia sudah paham. Namun Andi Sudirman harus jaga kesehatan karena dua jabatan akan jadi satu untuk dilaksanakan sepenuhnya,” ujarnya.
Menurut dia, ke depan, Andi Sudirman harus memanfaatkan dengan baik para pembantunya seperti asisten, sekretaris daerah, dan kepala-kepala dinas untuk menjalankan program pemerintah.
Sekretaris Majelis Pertimbangan Wilayah PKS Sulsel, Sri Rahmi mengatakan telah mendengar rencana pelantikan Andi Sudirman pada 7 Maret. Hanya saja, dia mengaku belum berani memastian jadwal tersebut. “Tapi ini baru rumors yang saya dapatkan,” beber dia.
Legislator DPRD Sulsel itu mengaku kecewa atas telatnya pelantikan Andi Sudirman. Menurut dia, seharusnya, pelantikan bisa digelar lebih awal untuk memberi kesempatan kepada partai pengusung ikut ambil bagian dalam menjalankan roda pemerintahan pada 18 bulan tersisa.
“Mau diapa, kami sudah berupaya untuk mendorong wakil. Pasti semua kecewa terutama teman-teman di DPRD,” ujar Sri Rahmi.
Dirinya juga menyebutkan jika ini bukan sekadar tentang partisipasi sebagai parpol pengusung, tapi lebih kepada kesimbangan kewenangan dan tugas dalam menjalankan pemerintahan.
“Wakil gubernur bukan sekadar simbol, tapi ada tugas dan fungsinya. Wagub itu bertugas salah satunya memimpin tim anti narkoba di daerah dan mengevaluasi OPD,” ujarnya.