MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Rapat dengar pendapat (RDP) yang diagendakan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Selatan bersama PT Vale Indonesia Tbk, batal digelar. PT Vale hanya mengutus direktur eksternal memenuhi undangan wakil rakyat tersebut.
Komisi D yang membidangi pembangunan itu merasa tidak dihargai karena PT Vale hanya mengutus direktur eksternal. Padahal, dalam undangan RDP, DPRD meminta kehadiran direktur utama.
“Tanpa mengurangi rasa hormat tolong tinggalkan ruangan. Nanti saat rapat ulang kami undang kembali,” ujar Ketua Komisi D, Rahman Pina di Gedung Tower DPRD Sulsel, Kamis (24/3).
Rahman juga meminta keluar sejumlah organisasi perangkat daerah dari lingkup pemerintah Sulawesi Selatan kanya haya dihadiri oleh kepala bidang.
“Yang hadir semua seharusnya kepala dinas, tiba-tiba hari ini hanya dihadiri kepala seksi dan kepala bidang,” imbuh Rahman.
Politikus Partai Golkar ini mengatakan, pihaknya sejak pekan lalu telah melayangkan surat undangan kepada direktur utama PT Vale. Kenyataannya, undangan tersebut tidak digubris.
“Kami meminta kepada PT Vale untuk hadir di lain waktu,” imbuh Rahman.
Rahman menyatakan, pihaknya tidak segan-segan melakukan pemanggilan secara paksa dengan melibatkan kepolisian bila undangan selanjutnya tetap diabaikan oleh PT Vale.
“Di DPRD ada kewenangan, tiga kali memberikan udangan, tapi tidak hadir maka ada opsi untuk meminta bantuan kepada kepolisian. Oleh itu kami meminta jajaran direksi PT Vale untuk hadir dalam undangan berikutnya,” kata Rahman.
Presiden Direktur PT Vale adalah Febriany Eddy sekaligus Chief Executive Officer (CEO). Febriany sempat hadir di Makassar di acara Vale Journalistic Writing and Photography Contest 2021 di Hotel Claro, Selasa (22/3/2022). Sayangnya, Febriany tidak memenuhi undangan DPRD Sulsel.