MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman bersama Kepala Badan Kerjasama Pembangunan Regional Sulawesi (BKPRS) yang juga Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura, Wakil Gubernur Sulawesi Barat Anggrainy Anwar, Asisten II Pemprov Sulawesi Tenggara mewakili Gubernur Sultra, dan Sekda Gorontalo mewakili Gubernur Gorontalo, membuka Musrenbang Regional Sulawesi di Hotel Grand Claro, Makassar, Jumat (1/4/2022).
Turut hadir Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Bangda Kemendagri) Teguh Setyabudi, Direktur Tata Ruang dan Penanganan Bencana Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas Sumedi Andono Mulyo.
Selanjutnya, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Fadjry Djufry, Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III Kementerian PUPR Manggas Rudy Siahaan, Wakil Ketua DPRD Sulsel Syaharuddin Alrif dan Muzayyin Arif, serta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang hadir secara virtual.
Dalam kegiatan itu, Andi Sudirman menyampaikan usulan prioritas pembangunan regional Sulawesi wilayah Sulawesi Selatan, yakni pembangunan jaringan daerah irigasi Passelloreng, Karalloe, dan Baliase, bendungan dan jaringan irigasi Je’nelata, dan lanjutan revitalisasi Danau Tempe.
Bendungan ini, katanya untuk mendukung produksi pangan di Sulawesi Selatan. “Karena Sulawesi Selatan termasuk pintu keluarnya beberapa kedaulatan pangan dan mensupport 27 provinsi di Indonesia sehingga ketika nanti ini dibangun maka ini adalah termasuk program yang sangat strategis,” ucapnya.
Untuk jaringan daerah irigasi Je’nelata, Andi Sudirman mengaku jika usulan pembangunan bendung ini sudah diterima. “Alhamdulillah ini sudah masuk dalam zona yang diterima dari usulan kami untuk ke nasional untuk dibangun dan mudah-mudahan bisa segera direalisasikan,” ungkapnya.
Untuk memperkuat kedaulatan ekonomi, Andi Sudirman mengusulkan pembangunan sejumlah ruas jalan termasuk jalan ruas batas Provinsi Sulteng dan batas Provinsi Sulbar, Pembangunan Jalan Tol Makassar-Takalar, lanjutan pembangunan infrastruktur konektivitas transportasi udara Bandara Buntu Kunik Tana Toraja, Penambahan Runway Bandara Arung Palakka Bone, penyelesaian terminal bandara Sultan Hasanuddin dan fasilitas lainnya.
Pembangunan Tol Makassar-Takalar sebagai satu proyeksi pesisir di wilayah selatan Sulawesi, menurut Andi Sudirman, usulannya juga sudah diterima pemerintah pusat.
“Alhamdulillah tahun ini usulan kami sudah diterima dan kami berterima kasih kepada Bapak Presiden dan sudah lelang senilai Rp227 miliar untuk memperlancar akses wilayah selatan,” jelasnya.
Selanjutnya, kata Andi Sudirman, untuk pengembangan wilayah metropolitan diusulkan pembangunan MRT-Monorel Kawasan Mamminasata, Pembangunan Jalur Kereta Api Trans Sulawei lanjutan Makassar-Parepare, Pembangunan Tol Baddoka-Makaasar New Port (MNP)-Maros, Pembangunan Rumah Sakit Otak, Jantung, dan Kanker.
Lanjutan pembangunan jalan by pass Mamminasata, Pembangunan Stadion Andi Mattalatta, pembangunan MRT Bandara Hasanuddin-Kota Makassar, dan pembangunan instalasi jaringan listrik bawah laut ke pulau di Kota Makassar dan Kabupaten Selayar.
“Untuk kereta api, Menteri Perhubungan sudah mengkonfirmasi bahwa pembangunan jalur kereta api sudah mulai lelang untuk gerbong penumpang dan Perseroda Sulsel sudah masuk bagian sebagai operator bersama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI),” ujarnya.
Tidak hanya itu, Andi Sudirman menegaskan pihaknya juga sudah memasukkan usulan pembangunan Stadion Andi Mattalatta sebagai bangunan monumental dan berharap agar usulan pembangunan stadion tersebut bisa diterima oleh pemerintah pusat.
Sementara itu, Ketua Badan Kerjasama Pembangunan Regional Sulawesi Olly Dondokambey yang juga Gubernur Sulawesi Utara mengajak seluruh provinsi di regional Sulawesi untuk saling menopang dalam rangka meningkatkan Sulawesi secara regional.
“Regional Sulawesi ini menjadi masa depan karena semua ada disini apalagi dengan adanya IKN (Ibu Kota Negara), karena pasti produk yang ada di Sulawesi akan disuplai ke IKN. Jadi kesempatan bagi kita jika kita mempunyai semangat yang sama secara regional, jika kita punya konsep yang sama maka pulau Sulawesi bisa lebig maju di banding pulau lainnya,” tegasnya.
Olly juga meminta kepada semua pemangku kepentingan di daerah Sulawesi untuk tidak menjaga ego sektoral masing-masing, melainkan bersama-sama membangun potensi alam yang dimiliki dan itu akan menjadi sangat strategis.
“Permasalahan banyak yang harus kita benahi, sehingga dibutuhkan kerjasama antar regional Sulawesi dengan segala potensinya. Kalau kita bersama-sama maka pemerintah pusat akan sangat memperhatikan,” ucapnya.