Hari Down Syndrome Internasional 2022, Naoemi Octarina Hadiri Sunat Massal Anak Berkebutuhan Khusus

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Ketua TP PKK Sulsel, Naoemi Octarina hadir pada kegiatan peringati Hari Down Syndrome Internasional 2022 sekaligus dirangkaikan dengan sunatan massal bagi anak penyandang down syandrom di Rumah Sakit Sayang Rakyat, Jumat, 1 April 2022.

Naoemi dalam sambutannya, sunatan massal dilakukan dalam rangka memperingati Hari Anak Down Syndrome Internasional 21 Maret 2022 lalu.

“Sinergi dilakukan semua pihak sehingga bisa terlaksana sunatan massal ini, khususnya anak down syndrome. Karena untuk anak down syndrome perlu perlakuan khusus dalam melakukan khitan ini,” kata Naoemi.

Ia mengatakan sunatan wajib bagi muslim, khusus ikhwan (laki-laki). Baik dari sisi kesehatan dan agama baik. Pada sunatan ini dilakukan pada anak 8-16 tahun. Ia berharap kegiatan ini menjadi inspirasi kabupaten/kota dan desa bermanfaat buat orang banyak.

Sebagai orang tua atau lingkungan sekitar harus memberikan perawatan yang tepat kepada anak yang berkebutuhan khusus. Keterbatasan fisik tidak menutup kemungkinan mereka berhasil dalam kehidupan dan berprestasi. Tergantung orang tua dan lingkungan dalam menstimulasi.

“Anak adalah anugerah dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Tidak ada produk gagal, semuanya adalah produk sempurna dari Allah, semuanya sempurna dari Allah. Ada anak yang dilahirkan normal, ada anak yang dilahirkan istimewa,” sebutnya.

Tidak kalah pentingnya adalah menghilangkan stigma negatif, tidak membedakan anak-anak, termasuk mereka anak down syndrome.

“Ini ada dari Argentina jadi guru taman kanak-kanak namanya Maria Garella, ada jadi pemilik restoran Tim Harris. Ini kita juga di Indonesia, bisa ada anak-anak down syndrome yang berhasil,” ucapnya.

Sementara, Direktur Rumah Sakit Sayang Rakyat dr.ST. Haeriyah Bohari, Sp.S menyampaikan, RS Sayang Rakyat saat ini kami memiliki dua fasilitas pelayanan kesehatan yakni Fasilitas Gedung Rehabilitasi Narkoba dengan nama Rumah Sayang Anak Bangsa. Fasilitas ini merawat pasien yang tergantung obat-obatan terlarang (narkoba) baik laki-laki maupun perempuan, mulai dari remaja hingga dewasa.

“Apalagi kalau ada anak remaja, yang masa depannya masih panjang, banyak di sini anak-anak kami rawat,” sebutnya.

Hadir Kadis Kesehatan Sulsel, Kadis Sosial Sulsel, Kepala OPD lingkup Makassar, direktur rumah sakit RSUP Sulsel, komunitas down sydrome, organisasi wanita.(*)

  • Bagikan

Exit mobile version