LUWU, RAKYATSULSEL – Walaupun dalam suasana bulan Ramadan, namun tak menyurutkan Koalisi Masyarakat Desa Peduli Pilkades Bersih (Kompersi) untuk menggelar aksi di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Luwu, Belopa, Senin (4/4/2022).
Aksi mereka terkait pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak yang digelar pada 24 Maret 2022 di Kabupaten Luwu dianggap gagal.
Penanggung jawab aksi, Damianto, saat orasi meminta bupati mencopot Kepala Dinas PMD Luwu, Bustan dan Camat Bastem Utara. Lantaran dianggap tidak becus dalam melaksanakan Pilkades serentak 91 desa di Luwu.
“Kami minta Kadis PMD dan Camat Bastem Utara dicopot,” tegas Damianto.
Pilkades Tede di Kecamatan Bastem Utara salah satu pilkades yang dianggap pelaksanaannya bobrok. Menyebabkan suara batal lebih banyak dari pada suara sah.
“Surat suara dibawa pakai kantong plastik, kotak suara diikat pakai tali rapiah. Terus anggaran pilkades kemana?,” papar Damiano.
Dalam aksinya, massa aksi menyegel Kantor Dinas PMD. “Kami segel Kantor Dinas PMD yang gagal melaksnakan pilkades dengan baik,” paparnya.
Bukan hanya di Dinas PMD, massa juga melakukan aksi di DPRD Luwu.
Sebelumnya, hasil Pilkades Tede, Kecamatan Bastem Utara, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, digugat calon kalah.
Hasil Pilkades yang dihelat pada 24 Maret 2022 dianggap aneh. Suara batal lebih dominan dari perolehan tiga calon.
Suara batal pada Pilkades Tede mencapai 355. Sementara perolehan suara calon nomor urut 1, Yusuf 98. Calon nomor urut 2, Yenra meraih 68 suara dan calon nomor urut 3 Philipus Patuju hanya mendapat 5 suara.
Tim pemenangan calon nomor urut 2, Biaran, mengaku telah melayangkan surat sanggahan dan keberatan. Serta tegas tidak menerima hasil Pilkades Tede.
“Surat protes kita sudah masukkan , kita tinggal menunggu apa hasilnya,” kata Biaran. (Irwan)