“Setelah Coaching Penyusunan Proposal yang difasilitasi Tim Pelaksana Warkop Indah, kami kembali bersemangat untuk membenahi proposal, termasuk memperbaiki video yang durasinya menjadi persyaratan mutlak dalam penilaian proposal nantinya,” kata dia.
“Alhamdulillah, tepat pukul 23.56 WITA, proposal bisa ter-submit di aplikasi Sinovik,” terangnya.
Apa sih keunikan dari inovasi ini? Pria yang akrab disapa Thiar ini menyebutkan, inovasi Si Dora Eman menggunakan pendekatan dengan sistem aplikasi untuk mengarsipkan data donor darah agar lebih efektif dan aman.
“Aplikasinya sih sangat sederhana, tapi sangat efektif diterapkan di tengah pandemi COVID-19,” imbuhnya.
Kata dia, sebelum pendonor datang ke Unit Transfusi Darah (UTD) terlebih dahulu petugas menghubungi calon pendonir melalui aplikasi.
Menariknya, proses screening awal bagi calon pendonor juga dilakukan melalui aplikasi Si Dora Eman untuk memastikan apakah calon pendonor memenuhi syarat untuk melakukan donor darah atau tidak, sehingga pendonor betul-betul terseleksi dengan ketat.