WAJO, RAKYATSULSEL - Bupati Wajo, Amran Mahmud, menekankan untuk memanfaatkan lahan pertanian dengan baik. Ia meminta sebisa mungkin lahan pertanian tetap pada fungsinya dan tidak dialihfungsikan.
Menurutnya, lahan pertanian memiliki peran dan fungsi strategis bagi masyarakat Indonesia yang bercorak agraris karena sebagian besar penduduk menggantungkan hidup pada sektor pertanian, termasuk masyarakat Kabupaten Wajo.
Amran Mahmud menyampaikan hal itu saat membuka sosialisasi Rekomendasi Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (RPLP2B) Tahun 2022 di Ruang Pola Kantor Bupati Wajo, Kamis (12/5).
RPLP2B merupakan program Kementerian Pertanian (Kementan) RI untuk 51 kabupaten/kota di 12 provinsi se-Indonesia, termasuk Wajo.
Amran Mahmud menyampaikan tingginya alih fungsi lahan pertanian pangan menyebabkan makin sempitnya luas lahan yang berdampak pada menurunnya tingkat kesejahteraan petani.
"Hal ini tentu merupakan ancaman terhadap ketahanan dan kedaulatan pangan serta implikasi yang serius terhadap produksi pangan," ujarnya.
Amran Mahmud melanjutkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo sangat bersyukur dan menyambut baik dengan adanya kegiatan RPLP2B oleh Kementan melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian yang mengalokasikan kegiatan RPLP2B ke Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Wajo 101.325 hektare lahan baku sawah.
"Hal ini menjadi penting di tengah gencarnya alih fungsi lahan pertanian menjadi non-pertanian. Harapannya dengan adanya rekomendasi ini, dapat menjaga lahan-lahan sawah yang ada untuk menjadi 'sawah abadi' sehingga dapat mendukung kedaulatan pangan di Kabupaten Wajo," katanya.