Dalam orasi pengukuhannya menyoroti Potensi Kit Pendeteksi Bakteri Penyebab Keracunan Pangan dalam Memperkuat Kemandirian Bangsa. Dikemukakan oleh beliau bahwa saat ini kasus keamanan pangan terutama keracunan makanan (foodborne pathogen diseases) sangat luas penyebarannya dan dilaporkan mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Kasus ini sering juga disebut sebagai Kasus Luar Biasa karena korbannya dalam jumlah besar, waktu bersamaan, mengenai berbagai usia, dan terjadi dalam waktu cepat.
Namun, potensi jatuhnya korban yang cukup besar itu dapat dicegah dengan temuan Muktiningsih bersama timnya, yang telah mengembangkan metode deteksi cepat, spesifik dan akurat, sehingga penanganan kasus ini menjadi lebih efisien dan mencegah atau mengurangi terjadinya jumlah korban.
Kelihatannya, produk penelitian seperti ini pantas dan memenuhi kriteria kelayakan untuk diusulkan mendapatkan hadiah nobel di bidang Kimia yang proses dan persyaratannya dapat diakses di: https://www.nobelprize.org/nomination/chemistry/.
Terakhir, dengan semangat Dies Natalis UNJ yang ke-58, yang diperingati pada saat-saat yang bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional (historic co-incidence), menarik direnungkan ungkapan kalbu Chairil Anwar: kami bicara padamu dalam hening di malam sepi….. kami sudah coba apa yang kami bisa kami sudah beri kami punya jiwa tapi kerja belum selesai belum apa-apa...... berilah kami arti berjagalah di garis batas pernyataan dan impian……