MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Tanpa disadari plastik telah menjadi kebutuhan yang tak bisa dihindari bagi manusia, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun bisnis.
Menurut data dari website greenpeace.org , setiap tahunnya botol plastik diproduksi sebanyak 500 milliar botol plastik di seluruh dunia.
Tentu saja dengan jumlah produksi yang sangat banyak dan penggunaan untuk sekali pakai saja mengakibatkan penumpukan sampah plastik, baik di daratan hingga sampah plastik yang terbuang di lautan.
Sampah-sampah plastik ini pun telah mencemari lingkungan dan membahayakan bagi keberlangsungan hidup makhluk hidup.
Data dari website greenpeace.org juga mencantumkan sampah plastik yang terbuang di lautan lebih dari 8 juta ton per tahunnya. Tentu saja ini sangat membahayakan bagi ekosistem laut dan akan berdampak pada manusia.
Jika produksi plastik tetap seperti ini, dilansir oleh theguardian.com pada salah satu beritanya di tahun 2016, maka diprediksikan bahwa pada tahun 2050 lautan akan dipenuhi lebih banyak plastik daripada ikan yang dapat menyebabkan sulitnya pangan hasil laut bagi manusia, bahkan dapat menjadi kontaminasi pangan dari hasil laut.
Maka dari itu Accor secara global menginisiasi program untuk mengurangi pemakaian plastik sekali pakai, seperti botol minuman, plastik makanan, sedotan, cotton bud hingga kemasan-kemasan lainnya.