"Pasti orang tua mereka akan mengadirkan anak-anak mereka karena ini momentum. Artinya potensi Caleg milenial hadir dari lingkarang kekuasaan," ujarnya.
Sementara caleg dari kalangan aktifis untuk menaikan populraitas ke masyarkat masih berat karena bertarung di Pileg maupun Pilkada harus memiliki ongkos politik besar.
"Ketika mereka ingin muncul harus menyiapkan ongkos politik. Tidak hanya menghadirkan semangat saja, tapi untuk menguji medang boleh saja tampil mencari pengalaman," pungkasnya. (*)