Amran Mahmud juga mengapresiasi BLK Wajo yang terus memfasilitasi pelatihan kepada masyarakat melalui penganggaran dan program dari Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker).
Ia juga mengapresiasi Kepala BLK Wajo, Ahmad Adam, yang bisa menggandeng berbagai lembaga untuk bekerja sama dan bersinergi dalam menyiapkan tenaga kerja.
"Sekarang memang eranya kolaborasi, eranya sinergitas. Kita harus mampu berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memberikan yang terbaik," ujarnya.
"Kalau mengharapkan anggaran yang terbatas, tentu kita akan sulit berkembang. Apalagi adanya refocusing untuk penanganan Covid-19 yang melanda secara global," tambahnya.
Pada kesempatan ini, Amran Mahmud juga menyampaikan bahwa saat ini pemerintah daerah tengah menjajaki kerja sama dengan perusahaan PT Sarimadu Jayanusa untuk penyediaan pekerja migran Indonesia (PMI) untuk Malaysia khusus untuk asisten rumah tangga dan perawat lansia sejumlah 1.000 orang.
"Semua akomodasi ditanggung oleh perusahaan dengan gaji per bulan masing-masing Rp6 juta lebih. Jika ada yang berminat bisa menghubungi Kepala Dinas Nakertrans Kabupaten Wajo. Saat ini kita sedang susun draf MoU (memorandum of understanding) untuk kerja samanya," ungkap Amran Mahmud.
Sebelumnya, mewakili Kepala BLK Makassar, Bahar Hasyim, menyampaikan bahwa sebenarnya nama BLK Makassar sudah berganti nama menjadi Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktifitas (BBPVP). Namun, BLK masih pebih dikenal oleh para pencari kerja atau pencari tempat untuk pelatihan kerja.