Mata busur sendiri dijual seharga Rp2.500 perbijinya. Sedangkan untuk ketapelnya diberi harga Rp15.000.
"Tersangka memang pekerjaannya membuat busur, keseringan membuat busur dan pelontarnya itu. Proses transaksinya yaitu pembeli datang langsung ke tempat ini," kata Kompol Mariana, Kamis (30/6).
Mariana mengungkapkan, untuk proses jual beli tersangka itu tergantung dari konsumen, biasanya ada yang beli perpaket, juga cuma membeli mata busurnya saja.
"Jadi nanti ada kenalan-kenalan baru dia datang kerumah baru dia jual. Paketannya itu macam-macam. Ada beli mata busurnya, atau langsung satu paket dengan ketapelnya," ungkapnya.
Kemudian untuk pelaku lainnya polisi masih melakukan pengembangan terhadap konsumen yang membeli alat tersebut.
"Sementara baru satu yang kami tangkap, namun untuk teman temannya ini masih kami kembangkan, apakah sudah banyak yang memang ia jual. Ia mengatakan juga sama sekali tidak mengenal siap yang membeli barangnya ini," tutur Mariana.