TORUT, RAKYATSULSEL - Tim Balai Besar Veteriner (BBVet) menemukan 71 ekor Kerbau terindikasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Toraja Utara (Torut). Itu, bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Peternakan Torut.
Wakil Bupati (Wabup) Torut, Frederik Victor Palimbong mengatakan saat ini Pemkab Torut menutup akses keluar masuk ternak. Pengawasan tersebut bekerjasama dengam TNI-Polri.
Khusus hewan terjangkit PMK, Pemkab Torut mengambil kebijakan untuk mematikan. Hanya saja, hal itu belum dilakukan justru kondisi hewan semakin membaik.
"Kita sudah mendatangkan BBVel untuk mengambil sampel darah dan swab terhadap sejumlah hewan," ujar Frederik Victor Palimbong.
Dia mengatakan, pihaknya melakukan penyemprotan di area pasar Kerbau untuk meminimalisir penyebaran PMK di Torut. Selain itu, pemerintah memberi vitamin dan melakukan treatment.
"Kita imbau masyarakat agar tidak panik, PMK tersebut tidak menular ke manusia tetapi manusia bisa menjadi media menyebaran PMK. Untuk itu kerbau petarung agar jangan dibawah berkeliling tetapi tetapi di area kandang saja," tukasnya. (Cherly)
