"Ini menjadi aturan-aturan supaya ekspor porang ke China bisa diterima lagi. Alhamdulillah kita telah penuhi sehingga adanya pergerakan ekspor porang ke China kita berharap harganya berangsur naik," jelas SYL.
Lebih lanjut SYL menegaskan, dalam upaya meningkatkan nilai dan menggairahkan budidaya porang sebagai komoditas ekspor, negara tujuan ekspor porang tidak hanya ke China tapi juga Kementan mengupayakan menjalin kerja dengan negara-negara lainnya.
Selanjutnya, Kementan melakukan upaya diversifikasi produk porang untuk meningkatkan nilai tambah yang diterima petani.
"Porang ini tidak hanya untuk beras porang sebagai makanan sehat yang zero gula. Tapi juga digunakan sebagai bahan kosmetik dan obat-obatan dalam dunia farmasi. Oleh karena itu, saya harapkan produk porang ini tidak sebatas bentuk chip, tapi hingga produk olahan seperti tepung dan mie porang. Ini yang harus kita capai," tuturnya.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menambahkan dibukanya pintu ekspor porang ke China ini adalah angin segar bagi petani Indonesia.
Oleh karena itu, Kementan mendorong petani untuk memperluas budidaya yang dibantu dengan memberikan bantuan bibit, pupuk dan pendampingan serta fasilitas pinjaman modal melalui KUR.