Sementara itu, Sekertaris Dinas Peternakan Sulsel, Abdul Muaz mengatakan, pihaknya telah meminta penambahan vaksin untuk penanganan PMK sebanyak 20 ribu dosis.
Permintaan tersebut dilakukan pada saat rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator Budang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Pandjaitan.
"Kita kemarin minta lagi (vaksin) dan Pak Menko Marves Luhut mengatakan hitung yang cermat berapa kebutuhannya. Vaksin tersebut segera diadakan melalui kegiatan yang dikelola oleh BNPB," ungkapnya.
Berdasarkan laporan yang diterimanya, saat ini vaksin yang telah tersalurkan ke kabupaten kota sebanyak 3.400 dosis.
"Ini yang 15 ribu telah didistribusi malah jumlah pemakaian yang dilaporkan oleh teman-teman di kabupaten kota, angkanya telah mencapai 3.400 dosis. Itu laporan sementara," jelasnya.
Dirinya menambahkan, pendistribusian vaksin diprioritaskan untuk daerah yang tertular PMK. Ia juga mengaku pihaknya akan segera menyisir daerah-daerah yang masih nol kasus agar tidak ada penularan di daerah tersebut.
"Harapan kita daerah-daerah yang nol kasus itu tidak ada penularan," harapnya.
Abdul Muaz mengatakan Dinas Peternakan Sulsel telah membuat krisis center berfungsi sebagai tempat penyaluran obat, vaksin dan disinfektan.
"Kita sudah buat krisis center di kantor dinas kemudian kita sudah buat poskonya, siapa penanggung jawabnya jadi itulah yang mengkoordinir pendistribusian obat dan vaksin, disinfektan," tutupnya. (Sasa)
