TAKALAR, RAKYATSULSEL - Plh Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIB Takalar Kanwil Kemenkumham Sulawesi Selatan, Ashari melaksanakan coffee morning dengan puluhan media di Takalar dengan tema "Membangun kolaborasi dan komunikasi media dan Lapas Takalar", di Lapas Takalar, Jum'at (6/08/2022).
"Kegiatan ini kami lakukan untuk membuka komunikasi dengan teman-teman media di Takalar karena tidak ada permasalahan yang tidak bisa diselesaikan dengan membangun komunikasi. Itu saja kuncinya, kalau komunikasi lancar, koordinasi lancar saya yakin semua persoalan tidak ada yang tidak terselesaikan," ucap Ashari.
Ashari juga menambahkan bahwa kondisi penghuni Lapas Kelas IIB Takalar, itu sekitar 563 orang yang kurang lebih 90% kasus narkotika. Mungkin saya jelaskan sedikit, dalam setiap kepala orang berbeda-beda sehingga 563 orang ini dengan kepala yang berbeda tentu permasalahan berbeda-beda.
"Sehingga semakin banyak penghuni Lapas semakin banyak permasalahan dan tidak ada manusia yang sempurna pasti ada yang kesalahan dan kekurangan kenapa saya mengumpulkan teman-teman kami ingin mendapatkan masukan mendapatkan kritik, berkoordinasi kolaborasi dengan teman-teman," jelasnya.
Dirinya berharap kedepannya, Lapas Kelas IIB Takalar menjadi Lapas unggulan di Sulawesi Selatan (Sulsel). Dimana kita ketahui bahwa sekarang di Kementrian hukum telah membangun Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBK/WBBM).
"Tentu kita sebagai warga Takalar mempunyai keinginan untuk Lapas ini bisa bangkit dan meraih predikat tersebut. Dan kami sangat butuh dukungan dari teman-teman media, karena media termasuk ujung tombak dari keberhasilan suatu organisasi tidak bisa lepas dari peranan media," tegasnya.
Menurut Ashari, peranan media itu sangat penting, sebab suatu organisasi bisa berhasil karena tak lepas dari peranan media. Sehingga saya menyampaikan kepada teman teman media untuk bisa menjadi mitra terbaik untuk Lapas Takalar.
"Kami mengajak teman teman media untuk bisa bersinergi dengan Lapas Takalar. Dan kami diberikan kepercayaan sebagai PLH Kalapas Takalar, mudah-mudahan Lapas Takalar ini bisa kembali kulit dari sakitnya," harap Ashari.
Ashari juga menyampaikan bahwa sudah ada beberapa pegawai Lapas Takalar yang di sekolahkan di Kanwil Sulsel. Artinya untuk disekolahkan karena adanya masalah ini, kemudian ada BKO bantuan operasi dari beberapa Lapas, Rutan pegawainya diperbantukan di Lapas Takalar ini sekitar 36 orang.
Mereka dikirim ke Lapas Takalar untuk membantu kondisi Lapas Takalar yang sementara mendapatkan goncangan yang sangat dahsyat. Itulah kondisi yang dihadapi Lapas Takalar. Sehingga kami sangat berharap kepada teman teman untuk bisa memberikan kritikan, saran dan bantuan dari teman-teman media agar Lapas Takalar bangkit dari keterpurukan itu.
"Kami juga sampaikan warga binaan di Lapas Takalar, bukan saja asli orang Takalar tapi dari mana-mana ada dari Makassar, Jeneponto sehingga telapak tangannya sudah heterogen," ujarnya.
"Sehingga perlu penanganan yang butuh pengawasan dan bantuan teman-teman media dan kami sudah berkomitmen dengan teman-teman Pejabat di Lapas Takalar dan anggota. Sejak saya masih di tempat ini, kita harus buat komitmen, harus bangkit dan kita berkomitmen bahwa tidak ada pula dan peredaran narkotika dan Pungli di Lapas Takalar yang selama ini menjadi sorotan," pungkasnya. (Supahrin)