Apalagi lanjut anggota DPR RI itu, beberapa figur baru bergabung di Gerindra menduduki posisi strategis sebagai pengurus atau ketua DPC. Oleh sebab itu, dituntut untuk bekerja keras memenangkan pileg juga pilpres di 2024.
"Nah disitu tugas mereka figur baru. Apalagi posisi mereka ada menjabat ketua DPC ada juga pengurus inti. Jadi harapan kita nanti menambah kursi pileg dan pilpres. Supaya bisa mengusung di pilkada," jelasnya.
Dia menambahkan, sejauh ini Gerindra sudah melakukan komunikasi dan koordinasi bersama pengurus di DPC. Apalagi bergabungnya figur baru menambah kekuatan di Sulsel.
"Kekuatan utama di DPC maka figur baru ini memperkuat basis. Sehingga bisa memberikan dampak positif bagi kemajuan dan peningkatan kursi Geindra di Sulsel," pungkasnya.
Jurus Jitu Dulang Suara
Manager Strategi dan Operasional Jaringan Suara Indonesia (JSI), Nursandi Syam mengatakan, rekrutmen tokoh politik merupakan fase strategis bagi parpol.
"Maka tak heran, sekarang kita melihat aksi parpol dalam merekrut figur-figur populer untuk dijadikan pendulang suara di Pileg 2024," katanya.
Dijelaskan, dalam pengamatannya sejauh ini, NasDem, Golkar dan Gerindra adalah parpol yang saat ini begitu agresif memperkuat diri dengan merangkul tokoh-tokoh di daerah.
NasDem terlihat tengah berupaya meyakinkan Andi Mudzakkar (Cakka). Gerindra mencoba melobi Syamsuddin Hamid (Mantan Bupati Pangkep) untuk membesarkan partai. Golkar selain merekrut Ilham Arief Sirajuddin juga sedang berusaha merangkul tokoh-tokoh lainnya.
"Saya kira persaingan dalam proses rekrutmen akan semakin sengit seiring pergerakan parpol lain yang tentu tidak mau kalah dari partai-partai yang saya sebutkan tadi," pungkasnya.
Pengamat Politik Direktur Profetik Institute, Muh Asratillah menilai, figur yang direkrut oleh parpol-parpol, bisa dikelompokkan dalam dua kategori utama.