Ia juga menyebutkan bahwa kebijakan berbasis budaya adalah kunci untuk menciptakan pembangunan berkelanjutan dengan manfaat yang nyata. Dan manfaatnya tidak hanya dari segi ekonomi, tetapi dari harmoni yang dihadirkan.
Oleh karena itu, harap dia, dengan kegiatan ini pemerintah mampu memantapkan pondasi pembangunan berbasis budaya.
“kita harap ini mampu mendorong keragaman ekspresi budaya dan kami yakin akan dapat membentuk masyarakat yang harmonis sekaligus, memantapkan pondasi pembangunan yang berbasis budaya,” harapnya.
Bupati Luwu Utara dua periode ini berharap agar penggiat seni dan pemerhati budaya dapat menjadi mitra pemerintah dalam kemajuan dan pelestarian budaya yang mendukung pembangunan di Kabupaten Luwu Utara.
“Tentu kami berharap untuk kelompok sanggar seni dan pemerhati budaya kiranya dapat menjadi mitra pemerintah daerah dalam kemajuan dan pelestarian budaya yang mendukung pembangunan di Luwu Utara, sekaligus kita jadikan momentum ini dalam mengukur upaya-upaya yang dilakukan pemerintah daerah dalam men-stimulasi berfungsinya secara efektif semua kelompok sanggar seni yang ada di Luwu Utara,” jelas dia.
Selain itu, apa yang didapatkan pada pelatihan ini akan diimplementasikan dan disebarluaskan dalam kehidupan masyarakat sebagai bekal untuk meningkatkan kompetensi SDM dan juga sebagai upaya pelestarian dan menjaga budaya tradisional agar tetap bertahan, tidak tergerus oleh perkembangan zaman, terutama teknologi, informasi, dan komunikasi. (*)