MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel perlu mewaspadai serangan siber yang bisa mengancam kapan saja. Situs-situs milik pemerintah tetap mempunyai potensi untuk diretas oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Terbaru, situs resmi milik Pemprov Sulawesi Tenggara (Sultra) telah diretas oleh hacker Bjorka. Olehnya, Pemprov Sulsel harus melakukan langkah antisipasi agar situs resminya dapat terhindar dari retasan para hacker.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo-SP) Pemprov Sulsel, Amson Padolo mengatakan, Pemprov Sulsel memiliki tim Computer Security Incident Response Team (CSIRT) untuk melindungi data siber dari penggunaan teknologi di era digital saat ini.
"Tim ini selalu menjaga semua yang terkait dengan website dan IT yang dimiliki oleh pemprov agar tetap terjaga," ungkapnya, Senin (26/9/2022).
Amson mengatakan, Tim CSIRT merupakan tim yang dibawahi langsung oleh Badan Siber dan Sandi Negara Republik Indonesia (BSSN RI).
"Cuma kami mengantisipasi seperti yang terjadi akhir-akhir ini yang viral, beberapa diretas. Jadi teman-teman tim CSIRT senantiasa bekerjasama dengan BSSN, kan tim CSIRT secara langsung dibahawi oleh BSSN," ujarnya.
Untuk mengantisipasi adanya peretasan, Amson menuturkan Tim CSIRT melakukan semacam pemantauan pada semua siklus atau pergerakan-pergerakan IT. Di mana apabila terdapat hal-hal yang mencurigakan, akan langsung segera ditindaklanjuti.
"Kalau memang, kami tidak mampu mengatasi kami akan menyampaikan segera ke BSNN untuk ditindaklanjuti," ujarnya.
Sehingga, untuk saat ini, kata Amson, situs website resmi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan masih aman. "Untuk sementara sampai saat ini, tidak ada yang retas-retas seperti itu," ucapnya.
Lebih jauh, Amson menyebutkan aksi peretasan situs website milik pemerintah yang terjadi akhir-akhir ini, menuntut agar sumber daya manusia yang dimiliki untuk lebih berkembang lagi.