"Mengingat hal ini pemerintah juga harus menuju pada perkembangan zaman yang ada, jika tidak maka akan menjadi daerah yang tertinggal," jelas orang nomor satu di Gowa ini.
Melalui kegiatan ini ia berharap Rakernas APJII mampu melahirkan ide dan gagasan agar semua daerah terbebas dari blank spot dan pemerintahnya melakukan digitalisasi.
Sementara itu, Ketua Organizing Committee Rakernas, Antonius Ambar Widodo menjelaskan transformasi APJII melalui kolaborasi stakeholder dan implementasi program inklusif untuk melakukan pemerataan infrastruktur.
Saat ini anggota APJII terdiri dari 806 penyelenggara. Jika dilihat masih ada 20 persen wilayah di Indonesia yang masih belum terjangkau jaringan.
"Sehingga dengan kolaborasi pemerintah ini akan memudahkan kerja-kerja kami kedepan," ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga melihat peran yang sangat krusial dari penyelenggaraan internet, bagi suksesnya transformasi digital di Indonesia. Mengingat layanan internet dalam 2 tahun terakhir menjadi tulang punggung seluruh kegiatan kita sehari-hari.
"Dengan semakin meratanya layanan internet tentu akan berdampak pada kesiapan negara dalam perkembangan teknologi di masa akan datang," kata Antonius.
Rakernas APJII ini juga turut dihadiri Direktur Jenderal APTIKA, Samuel Abrijani Pangerapan, Anggota Komisi I DPR RI, Dave Abarshah Fikarno Laksono, Sekretaris Provinsi Sulawesi Selatan, Abdul Hayat.
Lalu, Direktur Keamanan Siber dan Sandi TIK, Media dan Transportasi Badan Siber dan Sandi Negara RI, Rynaldi, Kepala Dinas Kominfo Provinsi Sulawesi Selatan, Amson Padolo dan Kepala Dinas Kominfo-SP Kabupaten Gowa, Arifuddin Saeni. (*)