Balitbangda Gelar Diseminasi Soal Sistem Drainase, Peneliti Usul Bangun Kolam Retensi hingga Revitalisasi Sungai Tallo

  • Bagikan
Kepala Balitbangda Kota Makassar, Andi Bukti Djufrie Beri Keterangan Soal Diseminasi Hasil Penelitian, Rabu (12/10)

Sehingga daerah terdampak banjir mengalami perubahan, dimana Kecamatan Manggala sisa 4,94 km2. Kecamatan Rappocini 0,05 km2, Panakkukang 0,61 km2, Tallo 0,92 km2, Tamalanrea 1,77 m2, Biringkanaya 0,01 km2.

"Sehingga total luas daerah terdampak banjir sisa 8,30 km2 dari 26 km2 sebelum adanya kolam retensi," paparnya.

Kesimpulan dari penelitian ini ialah debit banjir hulu yang masuk ke dalam Sungai Tallo dibagi menjadi 2 sub DAS, sub DAS Tallo hulu dan sub DAS Mangalarang. Debit banjir masing-masing sebesar Q50=523,76 m³/det dan Q50= 886,82 m³/det.

Adapun solusi untuk mengatasi banjir sungai Tallo dengan sistem drainase berwawasan lingkungan yaitu dengan rencana pembangunan kolam retensi hilir.

Dengan volume tampungan total normal sebesar 2,48 juta m³ dan tampungan maksimum sebesar 5,31 juta m³ dapat direduksi sekitar 17,7 km² luas daerah terdampak banjir.

Selain revitalisasi sistem drainase Kota Makassar, Balitbangda Makassar juga melakukan desiminasi dua hasil penelitian lainnya. Yakni penelitian dengan tema Menuju Efektivitas Pengelolaan 18 Revolusi Pendidikan dan Identifikasi Penyebab Banjir di Kota Makassar.

Kepala Balitbangda Makassar, Andi Bukti Djufrie mengatakan, setelah diseminasi ini tugas Balitbangda untuk melakukan penelitian sudah selesai.

  • Bagikan