MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat Sulsel bakal segera bersih-bersih pengurus dengan menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) serentak 24 kabupaten/kota se-Sulsel pada 3-5 November mendatang.
Muscab digelar untuk mencari ketua baru untuk level Dewan Pimpinan Cabang (DPC) atau setara kabupaten/kota. Pendaftaran sudah dibuka 21 Oktober dan akan berakhir Rabu 26 Oktober 2022.
Tidak menutup kemungkinan Muscab dilakukan untuk mengevaluasi Ketua DPC yang menjadi loyalis Ilham Arief Sirajuddin (IAS).
Untuk diketahui, ada sejumlah Ketua DPC Demokrat di Sulsel yang menjadi pendukung IAS pada Musda Demokrat Sulsel, Desember 2021 lalu.
Mereka adalah Ketua DPC Demokrat Pinrang sekaligus Bupati Pinrang Irwan Hamid, Ketua DPC Luwu Syukur Bijak, Ketua DPC Palopo Fadriaty AS, Ketua DPC Wajo Rahman Rahim, Ketua DPC Barru Irmawaty Syahrir.
Selain itu, ada Ketua DPC Bantaeng Muh Arasy, Ketua DPC Luwu Utara Ansar Akib, Ketua DPC Toraja Utara Hatsen Bangri, Ketua DPC Sinjai Muh Nasyit Umar. Selanjutnya, Ketua DPC Bulukumba Murniaty, Ketua DPC Parepare Rahmat Sjamsu Alam, Ketua DPC Pangkep Irwan Nursaid, Ketua DPC Soppeng Haeruddin Tahang, dan Ketua DPC Jeneponto Andi Kaharuddin Mustamu.
Sekretaris Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan Daerah (BPOKKD) DPD Partai Demokrat Sulsel, Wahyuddin mengatakan, DPD Demokrat Sulsel membuka pintu kepada siapa saja yang ingin memimpin partai berlambang Mercy ini. Baik yang memberikan dukungan pada saat Musda, maupun yang tidak.
"Pak ketua (Ni'matullah) selalu tekankan jika Muscab ini ajang konsolidasi untuk menciptakan suasana yang solid di partai. Apapun hasil Muscab ini merupakan kepentingan organisasi bukan kepentingan perseorangan dan saya tegaskan efek dari Musda kemarin tidak ada sama sekali," kata Wahyuddin.
Sebagai contoh kata Wahyuddin, sejumlah loyalis IAS telah mendaftar sebagai kandidat ketua Demokrat. Seperti Andi Murniati Makking (Bulukumba) dan Haeruddin Tahang (Soppeng).
"Termasuk Ketua DPC Luwu, Syukur Bijak bersedia kembali memimpin Demokrat Luwu. Jadi efek Musda lalu tidak ada sama sekali, buktinya kami fasilitasi, siapapun orangnya kami layani," ujarnya.