PINRANG, RAKYATSULSEL - Dinas Kesehatan Pinrang Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) melaksanakan pertemuan penguatan sistem Manajemen Data Stunting di Hotel MS, Kamis (27/10).
Pada kesempatan itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Pinrang Muh Idris membuka acara dan sekaligus memberi arahan singkat.
Kata Idris, stunting masih menjadi tantangan besar yang dihadapi bangsa ini sehingga hal ini harus segera dituntaskan sebab akan menghambat momentum generasi emas Indonesia.
Stunting menimbulkan dampak yang sangat besar pada pertumbuhan dan perkembangan anak yang sangat mengkhawatirkan. Pasalnya sumber daya yang paling berharga bagi suatu negara adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
Apalagi, pemerintah telah menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPMJN) 2022-2024 dengan target penurunan yang signifikan dari 24,4 persen menjadi 14 persen pada akhir Tahun 2024.
"Penurunan angka stunting yang signifikan tersebut sudah ditetapkan dalam strategi nasional percepatan penurunan stunting," ujar Idris.
Alhasil, sambung dia, peraturan pemerintah tersebut mendorong sejumlah langkah, komitmen dan visi kepemimpinan terkait program penurunan angka stunting. Mulai dari Kementerian, pemerintah provinsi, kabupaten/kota dan desa.
Sistem manajemen data intervensi pencegahan dan penurunan stunting adalah tatanan pengelolaan data ditingkat kabupaten hingga di tingkat desa. Nantinya, akan digunakan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pencegahan dan penurunan stunting.
Secara umum pelaksanaan perbaikan sistem manajemen data stunting adalah untuk menyediakan akses data dalam pengelolaan program pencegahan dan penurunan stunting terintegrasi.
Tujuan dari aksi perbaikan sistem manajemen data bukan untuk membangun sistem manajemen data baru/khusus untuk stunting,tetapi untuk memperkuat sistem yang sudah ada di OPD. (Amran/Raksul/A)