"Bantaeng (Muslim) tidak datang sehingga dinyatakan tidak lolos," tegasnya.
Sementara, Sekertaris BPOKK Sulsel, Wahyuddin Syahruddin menjelaskan komposisi pendaftaran dengan hasil penetapan calon tidak berbeda jauh. Hanya ada beberapa daerah yang menarik berkas pencalonannya sebelum masuk tahapan penetapan calon.
“Di Takalar misalnya, Ibu Husniah Rahman menarik berkas pendaftarannya, sehingga Takalar yang tadinya tiga bakal calon menjadi dua yang memenuhi syarat dan ditetapkan sebagai calon,” ungkapnya.
Selanjutnya, kata Wahyu, para calon akan mengikuti tahapan fit and proper test dan pemaparan visi misi. “Tahapan ini, kita menunggu jadwal dari DPP,” imbuhnya.
Kepala Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron mengatakan walau ada calon tunggal pihaknya tetap melakukan uji kelayakan. Bahkan kata dia bisa jadi yang calon tunggal pun tidak lolos uji kelayakan.
"Meskipun sampai saat ini memang calon tunggal biasanya lolos," ucapnya.
Dirinya menyebutkan semua calon tanpa terkeculai harus paham visi misi. Program kerja kedepan. Karena selain dia menguasai tentang kedemokratisan. Tak kalah penting komitmen politik apa untuk bisa mencapai tujuan Partai Demokrat ini.
"Terkait dengan kesiapan terhadap Pemilu 2024. Mereka Siap dengan cara-cara yang tentu dengan cara-cara yang benar bagaimana kesiapannya. Kalau terindikasi tidak siap dan semuanya serba minim tentu kita juga mempertimbangkan," bebernya.
"Oleh karena itu memang kandidat yang dikirim oleh pelaksana musyawarah cabang serentak ini diharapkan memang kandidat yang sudah siap baik yang calon tunggal maupun yang kontestasi," jelasnya. (Fahrul/Raksul/B)