LUWU UTARA, RAKYATSULSEL - Sebanyak 34 Agen Penggerak Jaminan Sosial Indonesia (Perisai) Kabupaten Luwu Utara mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJamsostek) tersebut.
Bimtek dilaksanakan selama sehari, Senin (29/11/2022), di Lantai III Soft Coffee, Masamba. 34 Agen Perisai ini adalah anggota Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) Luwu Utara yang tersebar di 15 wilayah kecamatan.
Masing-masing kecamatan diwakili 2 – 3 peserta, sekaligus nantinya sebagai agen Perisai Perhiptani yang akan bergerak mengakuisisi pekerja dari kalangan pekerja informal atau pekerja Bukan Penerima Upah (BPU), seperti petani.
Account Representatif BPJamsostek Perwakilan Luwu Utara, Samuel EH. Sinaga, mengatakan bahwa tujuan dilaksanakannya bimtek bagi agen Perisai adalah agar agen Perisai ini dapat memahami program Perisai BPJamsostek tersebut.
“Tujuannya agar mereka paham, sehingga ketika mereka di lapangan tahu apa yang mereka sampaikan kepada pekerja informal, atau petani, sehingga petani yang nantinya mereka daftarkan itu bisa terlindugi dalam program BPJamsostek,” jelas Samuel.
Samuel menyebutkan bahwa agen Perisai yang direkrut dari anggota Perhiptani Luwu Utara ini masih dalam tahap awal, sehingga pihaknya masih membatasi 2 – 3 orang agen Perisasi dulu dari setiap anggota Perhiptani yang ada di kecamatan.
“Jumlah agen Perisai ini, 2 sampai 3 orang dulu. Kita ingin memaksimalkan dulu pelaksanaanya di lapangan, karena ini masih langkah awal. Jadi, kita mau ambil 2 – 3 orang dulu, kita mau tahu produktif atau tidak mereka di lapangan,” jelas Samuel.
Kendati masih dibatasi 2 – 3 orang saja, namun ia tidak menampik jika program ini ternyata sangat membantu petani di Kabupaten Luwu Utara, maka pihaknya akan mempertimbangkan untuk menambah jumlah agen Perisai di tiap-tiap kecamatan.
“Jadi, nanti kalau program ini sangat membantu, maka kita bisa utamakan lagi ke depannya,” imbuhnya. Untuk diketahui, agen Perisasi ini tetap akan di-monitoring dan dievaluasi setiap tiga bulan. Yang dievaluasi adalah kinerja agen Perisai di lapangan.
Sementara itu, Ketua Perhiptani Luwu Utara, Made Sudana, mengimbau seluruh agen Perisai untuk serius membantu petani dalam memberikan perlindungan BPJamsostek. ”Kita punya peluang membantu petani dalam memberikan perlindungan,” ucap Made.
“Itu saja dulu yang kita pikirkan. Tidak usah dulu pikir insentifnya, tetapi pikirkan bagaimana kita bisa melayani petani, melindungi mereka ketika terjadi hal-hal yang tidak diminta, karena sekarang pekerjaan paling berisiko itu adalah pekerjaan petani. Ini yang belum kita sadari,” ucapnya menambahkan.
Mantan Koordinator BPP Kecamatan Tanalili ini juga mengingatkan agen Perisai untuk selalu membimbing petani, serta memberi pencerahan bahwa betapa pekarjaan petani itu memiliki risiko yang cukup tinggi, sehingga wajib bagi terlindungi BPJS Ketenagakerjaan.
“Tolong kita sampaikan ini bahwa risikonya sangat tingggi. Jelaskan juga bahwa kami datang untik memberikan pelayanan di sektor jaminan ketenagakerjaan ketika terjadi sesuatu. Selamat bekerja teman-teman, dan tetap semangat dan jaga kekompakan,” pungkasnya. (*)