MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Persaingan di Pemilihan Legislatif (Pileg) dipastikan berlangsung sengit. Pasalnya, setiap partai masing-masing memiliki ambisi untuk menggaet kursi dengan angka signifikan.
Salah satunya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sulawesi Selatan (Sulsel) memiliki ambisi merebut kursi unsur pimpinan DPRD Sulsel. Di Pileg 2019 PKB meraih delapan kursi DPRD Provinsi dan Pileg 2024 ditargetkan 11 kursi.
Wakil ketua DPP PKB, Jazilul Fawaid mengaku target tersebut tidak muluk-muluk. Apalagi struktur pemenangan PKB di Sulsel telah dilakukan penguatan hingga tingkat ranting.
"Jadi sesungguhnya target tidak muluk - muluk. 20 persen perolehan suara PKB di Sulawesi Selatan itu akan menghadirkan tiga anggota DPR RI, 11 DPRD Provinsi dan 116 Kabupaten/Kota," kata Jazilul Fawaid di Makassar seusai menghadiri Rakorwil PKB Sulsel, Minggu, (11/12).
Target itu, kata dia, dibarengi dengan penataan organisasi di Sulawesi Selatan mulai tingkat ranting, kecamatan sampai pusat. Selain itu, Rakorwil PKB Sulsel menunjukkan calon-calon anggota legislatif tingkat Kabupaten/kota, Provinsi dan DPR RI memproyeksi Sulawesi Selatan untuk terisi penuh.
Lainnya, penguatan dilakukan PKB Sulsel yakni di Tempat Pemungutan Suara (TPS), terkait penempatan kader penggerak partai dan saksi. Dengan harapan suara PKB dipastikan setiap TPS bisa terisi.
"Di situ pekerjaan kelihatan mudah tapi membutuhkan tenaga, karena jumlah TPS sangat banyak," tukasnya.
Senada, Ketua PKB Sulsel, Azhar Arsyad, pihaknya mulai mengevaluasi 24 daerah yang memperoleh suara di bawah 50 persen. Sehingga melalui Rakorwil tersebut bisa menemukan jalan keluar untuk kian menguatkan Pileg 2024.
"Jadi, memang progresnya beda - beda tiap kabupaten, terutama kabupaten masih di bawah 50 persen itu kita evaluasi, diskusikan secara bersama untuk mencari solusi, jalan keluar bagaimana menyelesaikan itu," ucapnya.
Maka dari itu, kata dia, PKB Sulsel juga aktif melakukan pendidikan politik di masyarakat. Sebab stigma di masyarakat bahwa politik hanya kepentingan sesaat.
Lanjut anggota DPRD Sulsel itu. Memang kapasitas pendidikan politik lemah. Sebenarnya orang merasa politik itu kepentingan sesaat, bukan jangka panjang.
"Itu yang kita cari solusinya mengatasi itu. Karena kita berharap politik itu semakin sehat, sebagai jalan wasilah untuk kepentingan kemaslahatan orang banyak," bebernya.
Oleh sebab itu, Ketua fraksi PKB DPRD Sulsel ini menyampaikan, untuk meraih hasil signifikan di Pileg mendatang, internal partai besutan Muhaimin Iskandar ini membangun konsep kekeluargaan. Dengan tujuan setiap kader merasa nyaman, agar mampu bekerja secara maksimal.
"Konsep yang saya bangun, kultur PKB itu keluarga. Ada masalah kita bicarakan. Kemudian dengan politik membangun harapan, biasanya lebih nyaman," imbuhnya. (Yadi/Raksul/B)