MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Polisi tengah mengusut kegiatan tarik tambang yang diselenggarakan Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA UNHAS) Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dimana kegiatan yang melibatkan 5.000 orang peserta itu menelan korban jiwa dan tak mengantongi izin kepolisian.
Kapolsek Ujung Pandang, Kompol Syarifuddin mengatakan pihaknya tak mengetahui akan kegiatan tersebut. Sementara agenda itu melibatkan ribuan orang.
"Kegiatan ini kita tidak tau karena tidak ada pemberitahuan ke pihak kepolisian. Kebiasaan kita kalau ada pemberitahuan (kegiatan) apa lagi mendatangkan orang banyak pastilah kita dari pihak kepolisian menempatkan personel untuk melakukan pengamanan," ujar Syarifuddin.
Dalam kejadian ini, pihak kepolisian juga disebut sedang mengumpulkan informasi dan bukti-bukti di lapangan. Termasuk mengambil keterangan saksi-saksi yang ada di lokasi pada saat terjadi peristiwa nahas itu.
"Sementara berjalan (penyelidikan), sementara kita komunikasi di lapangan, sementara kita mengumpulkan bahan keterangan, siapa yang bisa dimintai keterangan," sebutnya.
Adapun peserta yang meninggal dunia saat mengikuti kegiatan yang direncanakan akan memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) itu bernama Masyita, warga Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Rappocini. Masyita dikabarkan meninggal dunia usai kepalanya terbentur ke beton pembatas jalan atau Barier Beton yang ada di lokasi kegiatan.