"Di sisi lain, jumlah pemilih perempuan yang hampir sepadan dengan laki - laki. Otomatis kehadiran figur perempuan bisa saja dianggap menjadi wadah keterwakilan atas aspirasinya," sambung Dekan Fakultas Sospol Unibos itu.
Selain itu, dari segi elektoral figur perempuan cukup mampu bersaing. Indikatornya, kata dia, kaum hawa lebih mudah diterima di masyarakat.
"Coba dilihat dari berbagai hasil survei, kebanyakan calon pemilih itu adalah perempuan dan mereka itu (figur perempuan) lebih mudah diterima di masyarakat, terlepas dari latar belakangnya," tukasnya.
Sebelumnya Direktur Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Nur Agustyati mengatakan, kehadiran perempuan di ajang kontestasi politik sangat penting.
"Untuk bisa memastikan kepentingan perempuan terakomodir dalam kebijakan yang diambil," katanya. (Yadi/Raksul/B)