Pengamat Sebut Calon Milenial Perlu Pembuktian

  • Bagikan
Pemilu 2024 Dinilai Menjadi Era Milenial

Yang di maksud dengan modal kultural di sini adalah ketokohan kandidat, kharisma personal, sampai sejauh mana kandidat bisa merepresentasikan segmen kultural dan religi tertentu.

"Dan ini bisa terlihat dari komposisi anggota DPD RI dari Sulsel yang terpiluh 2019 silam," katanya.

Lanjut Asratillah, dari bebererapa survei yang kami lakukan, untuk pemilihan anggota DPD RI, sebagian besar informan mempertimbangkan variabel ketokohan.

Jika dianalisis lebih mendalam, yang dimaksud oleh informan sebagai ketokohan adalah rekam jejak di organisasi-organisasi keagamaan, keaktifan dalam kelompok-kelompok kebudayaan, termasuk legacy yang ditorehlan oleh kandidat di tengah-tengah masyarakat.

Lalu yang menjadi pertanyaan sejauh mana para bakal kandidat DPD RI yang masuk kategori millenial bisa mengeruk kantong suara millenial di Sulsel.

"Saya pikir jawabannya relatif, karena selama ini pemilih millenial tdk bisa dianggap hanya melirik kandidat yang millenial pula," tuturnya

"Banyak kasus justru kandidat senior yang bisa mengeruk kantong suara millenial, selama kandidat tersebut mampu merancang program yang menyentuh kebutuhan dan minat pemilih millenial," sambung dia.

  • Bagikan

Exit mobile version