MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto meminta kepada arapat penegak hukum untuk menyelidiki kebakaran yang terjadi di pasar-pasar tradisional yang ada di Kota Makassar, termasuk di Pasar Terong.
Diketahui, dua pasar di Kota terbakar hanya dalam kurun waktu 40 hari, yakni Pasar Sentral dan Pasar Terong. Kebakaran di Pasar Sentral Makassar terjadi pada 27 Desember 2022. Sementara Pasar Terong dilalap si jago merah 5 Februari 2023.
Danny mengatakan dari rentetan peristiwa kebakaran ini memuncunculkan kecurigaan karena memiliki pola-pola tertentu. Di mana, pasar-pasar di Kota Makassar yang dikelola oleh pihak ketiga atau swasta menjelang berakhirnya masa kontrak kerjasama ada peristiwa kebakaran.
"Pertama saya minta diselidiki ini barang, kenapa ada pola seperti ini. Dari dulu kan begini. Di kelola swasta, menjelang berakhir ada kebakabaran. Harus serius ini, kenapa ada pola seperti ini. Saya tidak mencurigai, kita tidak berharap terjadi seperti itu juga. Tapi kami mau ini diselidiki secara mendalam," ujarnya, saat ditemui di kediaman pribadinya, Rabu (8/2/2023).
Danny sapaan akrabnya mengatakan, pada peristiwa kebakaran yang terjadi di Pasar Terong merupakan tanggung jawab pihak ketiga. Maka dari itu, Ia meminta kepada Perumda Pasar Karya Makassar untuk memanggil pihak ketiga sebagai pengelola.
"Kedua, berapa pedagang WA saya, kita memang tidak bisa campur, kalau pengelolanya swasta. Karena dia yang harus tanggung jawab itu swasta. Saya minta itu swastanya dipanggil untuk bertanggung jawab. Termasuk bagaimana asuransinya. Harusnya kan ada asuransinya, kalau tidak berarti ada wanprestasi. Wanprestasi itu, bisa jadi sebab kita bisa ambil alih ke pasar," jelasnya.
Adapun kabar terkait pihak ketiga dari Pasar Terong telah lama meninggalkan kewajibannya sebagai pengelola, Danny mengatakan akan terus mencari pihak ketiga tersebut. Jika pun tidak ditemukan, maka pengelolaan Pasar Terong akan diambil oleh Pemerintah Kota Makassar. "Tetap harus dikejar, ini kan tanggung jawab hukum. Kalau tidak terdeteksi ambil alih," ucapnya.
Lebih lanjut, Danny mengaku telah memerintahkan kepada Perumda Pasar Karya Makassar untuk mengambil alih seluruh pengelolaan pasar yang ada di Kota Makassar. Di mana, saat ini telah dilakukan pendampingan oleh Kejaksaan.
"Saya sudah perintahkan ambil alih semua. Pasar baru, pasar terong, pasar kalimbu. Saya sudah bicara dengan pihak kejaksaan. Itu kami diskusikan, untuk pendampingan pasar," tuturnya.
Bahkan, Danny menuturkan jika nantinya pengelolaan pasar tradisional telah berada pada kewenangan Pemkot Makassar, maka beberapa pasar dapat dialih fungsikan, seperti menjadi Mall UMKM.
"Saya malah berpikir, pasar baru itu potensi kita bikin mall UMKM. Lebih baik kita biayai sendiri, Disdag, nanti pemerntah kota bikin mall UMKM. Seluruh UMKM kita di lorong-lorong itu, kita masukkan. Jadi pusat UMKM di situ," tutupnya.
Sementara itu, Direktur Utama Perumda Pasar Karya Kota Makassar Ichsan Abduh mengatakan akan melakukan perbaikan pada sistem pengelolaan sejumlah pasar termasuk di Pasar Terong.
"Mekanismenya yang harus saya ubah. Tidak bisa kita biarkan pihak ketiga yang mengelola. Hancur, tidak ada karena dia pikir untuk apa. Walaupun sebenarnya di perjanjian diikat bahwa pada saat mau dikembalikan harus kembali normal itu," sebutnya.
Ia menargetkan perbaikan sistem tersebut dapat direalisasikan tahun ini. Selain sistem, penataan pasar tradisional juga akan dilakukan.
"Saya rencana kalau bisa sebanyak-banyaknya. Kalau bisa semua pasar kita targetkan. Karena semua pasar di Makassar semua sudah ketinggalan. Jadi kita juga serba salah. Kita mau tertibkan, kembali lagi kita harus tahu diri," ujarnya. (sasa/B)