Soal pilkada, ARA mengatakan dirinya sudah 15 tahun di parlemen. Sehingga sudah sangat tahu banyak soal pemerintahan, khususnya Kota Makassar.
Jika diamanahkan terpilih, ia menekankan bahwa apa yang bagus diperintahkan Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto alias Danny akan dilanjutkan dan yang kurang diperbaiki.
Prinsipnya kata dia, pembangunan harus berkelanjutan. "Begitulah estafet kepemimpinan. Saya banyak belajar dari pak Danny," pungkasnya.
Ketua DPD Demokrat Sulsel, Ni'matullah mengatakan pasti mendukung jika ada kader yang mau maju. Cuma kata dia, kalau mau maju, harus menang di Pileg 2024 dahulu agar bisa dapat kursi yang lebih banyak.
Karena untuk dijadikan kendaraan. Jika kursi signifikan, maka tidak terlalu sulit untuk mencari koalisi.
"Apalagi di Makassar kan butuh sekitar 10 kursi kalau mau maju Pilkada. Ini juga syarat bagi seluruh daerah karena menjadi kepentingan langsung. Maksudnya kalau kursinya banyak, maka dia mudah kalau ada kader yang siap maju karena tidak terlalu sulit lagi mencari koalisi," jelas.
Sejak Pilkada sebelumya, ARA sudah didorong, namun masih berpikir. Sekarang, dia sudah dua kali menjabat pimpinan DPR, dinilai sudah sangat matang untuk memimpin Makassar.
"Apa yang dibutuhkan kota ini butuh apa, aya kira itu yang penting calon pemimpin. Dia punya identifikasi dan pemetaan masalah dengan potensi daerah yang ia ingin pimpin. Supaya kalau terpilih, tidak mendesain kebijakan by selera. Ada kebutuhan masyarakat, itu yang rill dikerjakan," pungkasnya. (Fahrullah/B)