Pemerintahah yang akuntabel, transparan juga nampak dari hasil penilaian pusat. Di antaranya reformasi birokrasi berjalan baik dan menjadi salah satu percontohan di Indonesia, serta mampu membawa Wajo meraih predikat opini WTP dari BPK tiga kali berturut-turut.
Di bidang pengembangan pendidikan keagamaan, lagi-lagi Wajo jadi salah satu percontohan di Sulsel. Bahkan pondok tahfidz sudah menghampiri 80 pondok di Wajo, dan kurang lebih 3.500 anak sedang menghafal Al-Qur’an.
Hal lainnya, yakni di empat tahun duo Amran, Wajo tak miliki lagi desa dengan status tertinggal. Berbeda di awal kepemimpinannya, masih ada puluhan desa yang dinilai pusat sebagai desa tertinggal. Sebagian desa saat ini kategori mandiri dan berkembang.
Bidang lainnya, juga tak kalah menggembirakan. Ini berdasar dari penilaian dan indikator keberhasilan, serta data resmi. Sekaligus menegaskan jika di kepemimpinan duo Amran, Wajo makin berkembang dan diperhitungkan. (Mus)