OLEH: Rusdi Hidayat Jufri
Wakil Ketua DMI Sulsel
"Lalu, setan memerdayakan keduanya dari surga sehingga keduanya dikeluarkan dari (segala kenikmatan) ketika keduanya di sana (surga). Dan Kami berfirman "Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain. Dan bagi kamu ada tempat tinggal dan kesenangan di bumi sampai waktu yang ditentukan". Qs albaqarah 36.
Setan telah ditakdirkan sebagai musuh yang nyata, yang akan selalu menjadi arus perlawanan manusia untuk menjadi baik atau menuju jalan ketaatan. Karena bisikan iblislah, manusia harus mengungsi dari kampung halamannya dan akan kembali untuk sekian waktu. Syaratnya, ikuti rambu-rambu jalan yang telah Allah turunkan berupa sebuah kitab yang mulia, Al-Quran yang mulia, baca dan pahami arah yang dituju agar kita tidak tersesat.
Oleh karena itu, kita pun dituntut untuk selalu memperlakukan setan itu sebagai musuh. Kita harus selalu waspada ketika sesuatu yang membuat hati kita gelisah, marah, sedih, karena itu semua jalan jalan setan untuk menggoda manusia. Segera mengingat Allah dan mohon pertolongan agar diberikan taufiq dan inayah-Nya, sehingga kita mampu melawan dan menghindarinya dengan baik.
Jika melihat dalam surah An-Nas Allah subhanahu wa ta'ala berfirman agar kita senantiasa memohon perlindungan kepada Allah dari segala tipu daya setan. Allah bahkan memperingatkan bahwa setan itu memiliki strategi dalam menggoda manusia dengan cara bersembunyi dan mengamati dari jauh kapan keimanan kita melemah. Maka itulah saatnya dia mulai menggoda manusia. Jika keimanan kita menguat dia pun berlari menjauh seperti orang yang bermain petak umpet hide and seek, menunggu waktu yang tepat untuk memenangkan permainan.
Setan juga mampu melihat isi rongga dada manusia, apapun yang terbersit di dalam dada kita baik berupa hasrat, hawa nafsu, atau apapun yang kita impikan dan kita inginkan setan mampu mendeteksi itu semua. Kita bisa belajar dari kisah Nabi Adam alaihissalam. Betapa kehidupan yang sangat indah telah dinikmatinya di surga namun karena keinginannya untuk hidup kekal selamanya di surga dan setan pun mendeteksi harapan dan keinginan Nabi Adam tersebut. Itulah sebabnya salah satu bisikan setan yang ampuh untuk Nabi Adam adalah menawarkannya kehidupan yang kekal abadi di surga dengan cara memakan buah terlarang.
Di bulan Ramadan ini syaitan dibelenggu tangannya sehingga kemampuannya menurun drastis untuk menggoda manusia. Namun kita perlu Waspada karena dibelenggu bukan berarti dia tak mampu melancarkan serangan. Di sisi lain kita berada di bulan Ramadan yang penuh keberkahan di mana malaikat turun ke bumi berombongan untuk mencurahkan keberkahan.
Doa-doa para malaikat akan menjadikan kehidupan di Bumi penuh keberkahan, sehingga bulan Ramadan menjadi bulan kebaikan. Setiap orang akan mudah untuk berbuat baik di bulan Ramadan sehingga akan menjadi aneh ketika ada orang yang tidak mampu berbuat baik atau tidak termotivasi untuk menambah kebaikan di bulan ini. Setan di belenggu, malaikat beramai-ramai mencurahkan rahmat.
Mari kita ikrarkan permusuhan Abadi dengan syaiton, dan jangan pernah memberikan ruang pertemanan dan menerima ajakan-ajakan setan yang menjerumuskan kita kepada kesia-siaan dan kedurhakaan. Tidak susah untuk mendeteksi godaan setan, cukup Anda rasakan.
Ketika Anda mulai merasa marah, sedih, gelisah, cemas, atau sekedar khawatir. Biasanya itulah indikasi bahwa anda sedang terjebak pada lingkaran bisikan-bisikan setan. Maka segeralah Ingat kepada Allah dan serahkan seluruh urusan kita kepadanya, niscaya tipu daya setan itu lemah jika kita bersungguh-sungguh ingin melawannya. Maka jadikanlah dia sebagai musuh yang nyata bagimu. (*)