MAMUJU, RAKYATSULSEL - Kemitraan antara Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat (Sulbar) dengan PT Wastec International dalam pengelolaan Pengolahan Limbah B3 Medis Fasyankes membuahkan hasil. Mesin insinerator yang dimiliki Sulbar sejak 2021 ini akhirnya dapat dioperasikan berkat kerjasama dengan PT Wastec.
Hadirnya PT Wastec dilatari atas ketidakmampuan DLH dalam mengalokasikan anggaran dalam pengoperasian mesin tersebut. Dalam hal ini pemda terkendala dalam membiayai kebutuhan bahan bakar, misalnya dalam melakukan uji bakar (TBT).
Pj Gubernur Sulbar Akmal Malik mengapresiasi atas hadirnya investor yang ingin bekerjasama dengan DLH Sulbar.
"KIta bersyukur ada yang mau berkolaborasi," kata Akmal Malik saat meninjau pengelolaan Pengolahan Limbah B3 Medis Fasyankes, di Kecamatan Papalang, Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat, Minggu, (7/5).
Akmal menjelaskan, mesin dukungan dari Kementerian Lingkungan Hidup memiliki kecanggihan yang harus didukung dengan kesiapan SDM, sebab itu ia berharap Sulbar harus mempersiapkan SDM agar dapat menjemput setiap dukungan dari pusat.
Akmal Malik menambahkan, industri pengolahan limba sampah medis di Mamuju sangat dibutuhkan. Sebab, menurutnya hanya industri yang bisa membawa Sulbar keluar dari permasalahan.
"KIta bersyukur ada industri pengelolaan sampah yang khsusus saya harapkan bisa membantu Sulbar, tidak hanya Sulbar tetapi Sulteng, Manado, dan Gorontalo," pungkasnya. (Sdr)