BULUKUMBA, RAKSUL - Sejumlah aktifis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM0 di Kabupaten Bulukumba mendatangi DPRD Bulukumba, Senin (14/5), untuk mendesak para wakil rakyat agar memperhatikan nasib petani dan nelayan yang makin terpuruk akibat tak bisa bekerja lantaran kelangkaan solar di daerah berjuluk Butta Panrita Lopi tersebut.
Aktivis LSM selain menyoroti kelangkaan solar di sejumlah SPBU, mereka juga menyampaikan bahwa harga jual solar untuk petani dan nelayan di Bulukumba yang tidak sesuai dengan harga yang telah ditetapkan Pemerintah. Sejumlah aktivis (LSM) di Bulukumba pun menduga jika kelangkaan solar dan kenaikan harga jual solar dimainkan oleh oknum SPBU di Bulukumba.
Koordinator LSM Aliansi Masyarakat Bersatu, Muhammad Rijal, pun meminta DPRD Bulukumba untuk menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait harga solar yang diduga tidak sesuai harga pusat, sehingga memberikan dampak negatif kepada petani dan nelayan saat membeli
solar.
"DPRD perlu melakukan investigasi terkait rekomendasi yang dikeluarkan oleh instansi perikanan, pertanian dan kepala desa yang menerbitkan surat rekomendasi yang kami duga tidak sesuai dengan peruntukkannya, sehingga menyebabkan solar langka dan harga tidak sesuai dengan harga pusat," kata Muhammad Rijal, digedung DPRD Bulukumba.
Dihadapan tim penerima aspirasi DPRD Bulukumba, Muhammad Rijal meminta DPRD Bulukumba agar mencabut izin SPBU di Bulukumba yang didapati dan terbukti memainkan harga ke PT Pertamina.
Anggota DPRD Bulukumba, Andi Ahyar (PKS), yang menerima aspirasi berjanji akan menindaklanjuti dan akan meneruskan ke pimpinan DPRD Bulukumba.
"Kita akan teruskan ke pimpinan DPRD agar bisa segera ditindaklanjuti untuk dilakukan RDP," singkatnya. (Sal)