"Kedua layanan lembar akomodasi, lalu kemudian pemeriksaan kesehatan sebentar pukul 21.30 WITA kami dorong ke aula pemberangkatan dan pelepasan secara resmi," jelasnya.
Ikbal juga menuturkan jika sebagian besar jemaah haji di kloter satu ini didominasi oleh lansia. Panitia telah menyiapkan fasilitas berupa kursi roda.
"Sebagian besar lansia, sepertiga. Kami menyiapkan kursi roda sebanyak jumlah lansia dalam kloter tersebut langsung masuk ke gudang untuk dibawa ke pesawat. Untuk mobile mereka di asrama haji ini mereka menggunakan milik panitia," kata dia.
Selain SOP yang berbeda tahun ini, living cost yang diberikan juga berbeda dari tahun lalu. Living cost yang disediakan hanya setengah dari jumlah sebelumnya yakni 1.500 real atau Rp. 6.060.000. Pada aturan baru ini diberikan sebanyak 750 real atau Rp. 3.030.000.
"Living cost bedanya dengan tahun lalu. Kalau tahun lalu sebanyak 1.500 real nah dirupiahkan 6.060.000 kalau tahun ini 750 real dan dibagi dalam bentuk rupiah sebanyak 3.030.000," sebutnya.
Ikbal menjelaskan penurunan terjadi akibat terjadi peningkatan harga di Mekkah. Hal ini juga karena pemerintah menginginkan jemaah dapat melunasi pembayaran dengan harga yang lebih terjangkau.
"(Penurunan) karena harga di Mekkah naik di sisi lain, DPR dan pemerintah menginginkan jemaah haji di dalam pelunasannya dapat terjangkau ini hanya dikembalikan juga uang jamaah daripada pelunasannya repot lebih baik living costnya diturunkan agar mereka bisa melunasi dan berangka haji," pungkasnya.
(FAJAR)