MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Putri Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) periode 2022-2027, Arsyad Kasmar Aisyah Tiar Arsyad kini mendapat kursi Senayan melalui Partai Gerindra Daerah Pemilihan (Dapil) Sulsel 3.
"Saya maju karena ada yang ingin saya perjuangkan di Senayan nanti," kata Aisyah Tiar Arsyad, Rabu (24/5/2023).
Adapun yang dia ingin perjuangkan jika diberikan amanah oleh masyarakat Sulsel khususnya Sulsel 3 yakni memperjuangkan pemekaran Provinsi Luwu Raya yang saat ini sangat diharapkan oleh masyarakat Luwu.
"Tidak ada kepentingan pribadi saya ingin menggolkan Luwu Raya," tegasnya.
Dirinya menyebutkan jika dirinya sudah maju pada Pileg 2014 lalu dan mampu memperoleh 28 ribu suara pribadi, namun di internal partai kata dia masih dikalahkan oleh rekan partainya. "Pemilu 2024 ini saya full kekuatan," singkatnya.
Akademisi Universitas Pancasakti, Sakral Wijaya Saputra mengatakan Aisyah memiliki modal politik yang kuat. Ayahnya saja sudah memiliki basis 47 ribu suara di Luwu Utara pada saat Pilkada.
"Tiga kali maju pilkada, suara Arsyad Kasmar selalu di atas 30 ribu. Apalagi sebagai caleg perempuan, Lutra memiliki riwayat dipimpin Bupati perempuan selama dua periode berturut-turut. Aisyah juga sudah mengantongi modal 28 ribu suara saat maju DPR RI di Pileg 2014," katanya.
Dia menambahkan, dengan membandingkan komposisi bakal calon legislatif (bacaleg) Partai Gerindra dengan partai lainnya, Sakral cukup yakin Gerindra berpotensi mengantongi 2 kursi di Dapil Sulsel III.
Komposisi bacaleg Partai Gerindra di Dapil Sulsel III antara lain diisi petahana La Tinro La Tunrung, ditambah beberapa nama-nama baru seperti mantan Bupati Luwu Andi Mudzakkar, istri Wabup Torut Damayanti Batti, pengusaha asal Papua Capt. Andi Unru Baso Suli (Ubas), Ketua DPC Gerindra Pinrang Abdi Baramuli, dan tentu saja Aisyah.
"Pemilih perempuan di Dapil Sulsel III jauh lebih besar dari pemilih lak-laki. Saat ini suara perempuan hanya diwakili Sarce Bandaso Tandiasik (PDIP) dan Eva Stevany Rataba (Nasdem). Dan mereka semua bukan putri asli daerah tanah Luwu, melainkan Toraja. Sehingga ruang Ibu Aisyah sangat terbuka," singkatnya. (Fahrullah/B).