TAKALAR, RAKYATSULSEL - Alat Peraga Kampanye (APK) berupa stiker salah satu Bakal Calon Anggota Legislatif (Bacaleg) ditemukan menempel di pintu Pos Pengamanan UPT Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
Menanggapi hal itu, Ketua DPW Lembaga Anti Korupsi dan Kekerasan Hak Asasi Manusia (Lankoras-Ham), Adi Nusaid Rasyid mengatakan lembaga pendidikan harusnya netral, dan tidak boleh turut campur dalam urusan politik.
“Sebaiknya, lembaga pendidikan tidak dijadikan area kampanye untuk menghindari agar konsentrasi para pelajar tidak terganggu,” kata Adi Nusaid Rasyid, Sabtu (10/6/2023).
Adi pun mendesak Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel untuk segera memanggil pihak UPT SMA Negeri 3 Takalar. Tujuannya, untuk mengklarifikasi stiker Bacaleg yang ditempel di pintu Pos Pengamanan sekolah tersebut.
“Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel harus mengambil langkah tegas agar tidak ada lagi stiker di tempel di lembaga pendidikan khususnya sekolah SMA yang ada di Takalar,” tambahnya.
Adi juga mendesak pihak pengawas pemilu di Takalar untuk turun ke sekolah-sekolah melakukan sosialisasi agar pelajar dan guru terhindar dari yang namanya politik praktis.
“Kami minta kepada semua pihak terkait agar memperketat pengawasan di lembaga pendidikan saat pelaksanaan pencoblosan Caleg, jangan sampai ada tim sukses oknum Caleg nakal mengarahkan pelajar untuk mencoblos Caleg tertentu, ini yang harus di antisipasi,” pungkasnya.
Sementara Kepala UPT SMA Negeri 3 Takalar, Drs. Abdullah yang berusaha
dikonfirmasi sekaitan dugaan adanya stiker Caleg menempel di pintu Pos pengamanan sekolah penggerak tersebut belum berhasil, pesan WhatSapp yang dilayangkan Rakyat Sulsel belum direspon. (Ady)