BONE, RAKYATSULSEL - Pelayanan RSUD Tenriawaru Bone yang dinakhodai dr Syahrir kembali disoroti, khususnya dibagian visum. Hal itu dikarenakan adanya keluhan warga Kelurahan Macanang Kecamatan Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone, Herniwati (47).
Menurut pengakuan Herniwati ke Harian Rakyat Sulsel, Sabtu (24/06/2023) bahwa dirinya merupakan korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan melakukan visum di RSUD Tenriawaru Bone sudah hampir sebulan (diperkirakan 3 Juni 2023), namun hingga saat ini belum ada hasilnya sampai di penyidik PPA Polres Bone yang menangani kasusnya.
"Saya sudah kurang lebih satu bulan melakukan visum tetapi kata penyidikku pak Herman (salah seorang penyidik di PPA Polres Bone) bahwa belum ada hasil visumnya," jelas Herniwati.
Ketika Harian Rakyat Sulsel menghubungi penyidik Herman (tidak diketahui nama lengkap dan pangkatnya, sebab tidak menyebutkan saat diminta), menjelaskan bahwa betul hasil visum Herniwati sampai saat ini belum ada hasilnya dari pihak RSUD Tenriawaru Bone.
Padahal katanya, ia sudah pernah menanyakan langsung ke pihak RSUD Tenriawaru Bone dan sudah sering menghubungi tetapi kenyataannya memang belum ada hasil.
"Iye betul itu (hasil visum belum ada). Saya sendiri sudah pernah ke sana (ke RSUD Tenriawaru Bone) mempertanyakan langsung dan sering juga menelpon tetapi sampai saat ini belum ada hasil," jelasnya.
Direktur RSUD Tenriawaru Bone, dr Andi Syahrir saat dikonfirmasi hanya memberikan nomor handphone dan mengarahkan menghubungi nomor tersebut yang tertulis Rs K Ome.
"Ini nomornya yang kerja visum nak. Untuk lebih jelasnya bisa kita hubungi nomor itu nak" tulis dr Andi Syahrir dalam pesan WhatsApp, Sabtu (24/06/2023).
Sementara itu, Rs K Ome (tidak membalas chat saat diminta nama lengkap dan jabatannya), dalam pesan WhatsApp mengatakan, belum ditandatangani oleh dokter.
"Mudah-mudahan bisami ditandatangani dokter hari ini, berkas sudah ada di IGD. Saya sudah konfirmasi tadi. Mudah-mudahan dia selesaikan hari ini. Mungkin dokter ada halangan sampai begini lamanya," ujar Rs K Ome dalam pesan WhatsApp.
"Untuk keperluan berita pak mungkin bisa lebih lanjut dihubungi kabag administrasi, Andi Dedi," ujarnya lagi.
Kabag Administrasi RSUD Tenriawaru Bone, Andi Dedi Astaman yang dikonfirmasi melalui telepon genggam, mengatakan bahwa dirinya juga baru tahu hal tersebut dan akan mengecek kapan permintaan visumnya.
"Saya baru mau hubungi dokternya dan cek diaplikasi, kapan permintaan visumnya," ujar Andi Dedi Astaman.
Lanjutnya, berdasarkan surat agenda, visum atas nama Herniwati tertanggal 12 Juni 2023. Selain itu, lanjut Andi Dedi bahwa surat dari KNRI Resort Bone, perihal Permintaan Hasil Pemeriksaan Luka atas nama Herniwati binti Makkulau telah disposisi oleh Direktur RSUD Tenriawaru Bone tertanggal 12 Juni 2023.
"Jadi dokter yang menangani visum Bu Herniwati adalah dr Evi yang sekarang ada di Makassar. Keterlambatan tersebut karena selama ini dr Evi merawat orang tuanya yang sedang sakit dan visum bu Herniwati telah dikirim hari ini ke Makassar ke dr Evi untuk ditandatangani. Insya Allah hari Senin (hari ini) sudah ditandatangani dokter," jelas Andi Dedi.
Secara terpisah, Ketua Laskar Arung Palakka Bone, Andi Akbar Napoleon menjelaskan bahwa selama ini yang dia tahu bahwa hasil visum itu tidak pernah lama.
"Sepengetahuan saya hasil visum tidak pernah lama, apalagi sampai 12 hari. Biasanya hanya paling lama satu hari. Ini perlu dilaporkan ke Ombudsman. Kasihan masyarakat," tegas Andi Akbar Napoleon. (Nal)