MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Direktur Eksekutif Indeks Politica Indonesia (IPI), Suwadi Idris Amir melihat jika Golkar masih solid terhadap ketua umum mereka Airlangga Hartarto, walau saat ini adanya desakan musyawarah luar biasa dari sejumlah tokoh senior partai.
"Saya pikir untuk melakukan musyawarah luar biasa sangat berat karena yang saya pahami dalam anggaran dasar Golkar lebih dari 50 persen atau seperti pengurus yang menjadikan (Musyawarah Luar Biasa). Kalau hanya satu dua orang saja itu sangat sulit," kata Suwadi Idris Amir saat dikonfirmasi, Kamis (20/7/2023).
Dirinya menyebutkan selama Airlangga ada di belakang pemerintah maka dirinya yakni menteri Koordinator Bidang Perekonomian tidak akan diganggu.
"Airlangga akan mendapatkan dukungan jika dia konsisten dibelakang pemerintah," ucapnya.
Musyawarah Luar biasa bisa terjadi jika Airlangga melakukan manuver politik dengan memberikan dukungan kepada Anies Rasyid Baswedan.
"Kecuali kalau Airlangga ingin melawan pemerintah mungkin suara-suara Musyawarah Luar biasa tersebut mendapatkan dukungan dari pro pemerintah," singkatnya.
Apalagi kata dia saat ini beberapa ketua DPD I Golkar tingkat Provinsi menolak melakukan Musyawarah Luar Biasa seperti ketua Golkar Sulsel, Taufan Pawe, Ketua Golkar Istimewa Yogyakarta (DIY), Gandung Pardiman hingga Ketua DPD Golkar Sumut, Musa Rajekshah alias Ijeck.
"Apa yang dilakukan oleh pengurus DPD Golkar tingkat I (Provinsi) itu sudah benar," bebernya.
Dimana pengurus Golkar saat ini harus solid menghadapi Pemilu 2024 mendatang bukan berseteru di internal.
"Kalau ada DPD tingkat I (Provinsi) memberikan dukungan maka itu seperti membuka perpecahan di internal partai Golkar dan pastinya akan berefek sampai pemilu," jelasnya.
Suwadi pun menilai Airlangga sangat sulit untuk dijadikan sebagai calon Presiden namun menjadi calon wakil presiden kata dia masih memungkinkan.
"Kalau Airlangga diganggu dengan Musyawarah Luar biasa itu akan membuat Airlangga tidak laku menjadi calon wakil presiden," tutupnya. (Fahrullah/B)