"Harapannya dengan silaturahmi ini bisa terjalin suatu komunikasi yang baik. Media menyampaikan pesan-pesan positif yang menjadi program kami, terutama dalam mengedukasi masyarakat agar masyarakat tersebut lebih sadar dalam berlalu lintas dan terutama bisa menekan fatalitas kecelakaan yang saat ini terjadi," sebutnya.
"Kita juga terus evaluasi, kita berharap dengan hadirnya kami di media-media dalam menyampaikan pesan-pesan agar masyarakat teredukasi, tertib berlalu lintas," sambungnya.
Dalam bincang-bincangnya dengan jajaran Direksi Rakyat Sulsel, Kombes I Made Agus juga menyampaikan beberapa programnya ke depan. Salah satunya mengenai Polisi Cilik atau yang dikenal dengan istilah Pocil.
Lewat Pocil ini diharapkan bisa menjadi agen dalam tertib berlalu lintas. Selain mengajar dan mengedukasi anak sejak dini untuk tertib berlalu lintas, Pocil juga disebut akan di lombakan pada 22 September 2023 mendatang atau tepat pada hari lalu lintas Bhayangkara.
"Kami juga akan menyiapkan beberapa program ke depan dalam waktu dekat. Pertama, terkait dengan upaya-upaya preemtif dan preventif. Kami juga menyiapkan polisi polisi cilik (Pocil) di seluruh Sulawesi Selatan dan para Kasat Lantas sedang menyiapkan," sebutnya.
Terakhir, disampaikan penegakan hukum melalui Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) yang merupakan sistem tilang yang menggunakan basis teknologi informasi dengan perangkat utama berupa kamera akan dioptimalkan di Makassar.
Di mana Kota Makassar sendiri telah ditetapkan oleh Kapolri sebagai pilot Projek ETLE di Indonesia Timur.
"Di era transformasi ini, penegakan hukum digital melalui elektronik yang sudah ada atlet statis yang di Kota Makassar ini akan kita optimalkan dan kita akan tambahkan mobile, baik itu yang tertanam di mobil patroli atupun yang menggunakan handphone (HP) ini sedang kita proses, harapannya ini akan bisa mendukung Kota Makassar menjadi smart city," sebutnya.
"Dan harapannya bisa membawa ketertiban lalu lintas, terutama di Kota Makassar yang menjadi pilot projek Direktorat Lalu Lintas Polda Sulsel," kuncinya.
Sebelum meninggalkan kantor, Direksi Harian Rakyat Sulsel menyerahkan lukisan karikatur sebagai ciri khas Rakyat Sulsel selama ini. (Isak/B)