Belum Diresmikan, Pemprov Sulsel Prioritaskan Pengoperasian Rest Area Jeneponto

  • Bagikan
Rest Area Jeneponto (Ist)

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Meski tak sempat diresmikan dirangkaian acara peringatan HUT Sulsel ke-354 tahun, Pemprov Sulsel akan mengupayakan pemkasimalan pengoperasian Rest Area Jenepponto.

Penjabat (Pj) Sekprov Sulsel, Andi Darmawan Bintang menyampaikan tidak sempatnya diresmikan rest area itu merupakan bagian dari dinamika pembangunan, “Pengerjaan konstruksi itu ada saja, apakah itu permasalahn teknis atau sosial dan lain sebagainya,” ungkapnya, Minggu (6/8/2023).

Kata dia, fungsi dari rest area tersebut tak hanya sebagai tempat persinggahan masyarakat ketika melintas ke arah selatan juga sebagai wadah pertumbuhan ekonomi terutama untuk UMKM.

Ia menuturkan, perampungan secara menyeluruh tentu akan menjadi perhatian pemprov sulsel, hanya saja perlu melewati proses-proses untuk kemaksimalannya. “Progres itu ada dua, Operasional dan penyelesaian konstruksi, Bisa saja konstruksi masih berjalan tapi progres operasional untuk penyelesaian untuk operasional untuk diselesaikan, kemungkinan ini hanya operasioan sambil berjalan yang lain,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Pantia HUT Sulsel, Ahmadi Akil menyampaikan, proyek strategis Rest Area Jeneponto yang rencana juga akan diresmikan menjelang perayaan HUT Sulsel ke-354 belum dapat dilakukan.

"Hanya Rest Area Sidrap kemarin, kalau Rest Area Jeneponto ternyata belum siap (diresmikan)," kata Ketua Panitia HUT Sulsel, Ahmadi Akil.

Kepala Bidang Cipta Karya, Dinas Tata Ruang, Cipta Karya, dan Sumber Daya Air, Patiwiri menerangkan, pengerjaan Rest Area Jeneponto belum rampung.

Bahkan, ia mengatakan jika progres untuk Tahun Anggaran 2023 masih berkisar di angka 30 persen. "Fokus pengerjaan tahun ini masjid, toilet, parkir, dan jalan," kata ia.

Hal tersebut, kata Patiwiri disebabkan karena proyek itu sempat mangkrak selama tiga pekan. Penyebabnya, karena ada masalah antara masyarakat setempat dengan pelaksana proyek.

"Di sana sempat ada riak-riak (persoalan), bulan lalu (Juli). Ada yang mempermasalahkan terkait tenaga kerja, maunya tenaga kerjanya semua dari masyarakat (sana). Ada juga masalah bahan," tukasnya.

Namun demikian, ia mengaku bahwa persoalan tersebut sudah tuntas, setelah kedua belah pihak dipertemukan. Proyek tersebut juga sudah dilanjutkan kembali. "Targetnya selesai sekitar September," tambahnya. (Abu/B)

  • Bagikan