BULUKUMBA, RAKYATSULSEL - Proyek pembangunan pasar Dampang, di kecamatan Gantarang, menuai sorotan dari anggota DPRD Bulukumba.
Pasalnya, proyek tersebut tidak kunjung selesai alias tidak tuntas. Pasalnya, alokasi anggaran yang disiapkan oleh Pemkab Bulukumba tidak cukup untuk menutaskan proyek pembangunan pasar Dampang.
Ketua Fraksi Gerindra di DPRD Bulukumba, Muhammad Bakti, mengatakan pembangunan Pasar Dampang masih membutuhkan anggaran sekitar Rp1,4 miliar yang seharusnya dimasukan dalam program skala prioritas oleh pemerintah daerah.
Anggota DPRD Bulukumba dari dapil kecamatan Gantarang-Kindang, itu mempertanyakan apakah proyek pembangunan pasar Dampang tetap dilanjutkan oleh Bupati atau TAPD (tim anggaran pemerintah daerah) yang tidak mau.
Ia mengatakan, dibeberapa kesempatan, Bupati selalu menyampaikan agar setiap program pembangunan diselesaikan atau dituntaskan. Namun, khusus pasar Dampang sepertinya tidak seperti itu. Anggaran yang disiapkan tidak cukup untuk menuntaskan atau menyelesaikan proyek pasar Dampang.
Seperti diketahui, Pemkab Bulukumba mengalokasikan anggaran untuk rehabilitasi berat Tiga pasar yang disejumlah wilayah di Bulukumba.
Tahun 2023 ini, Pemda akan membangun ulang 3 pasar yang ada. Seperti Pasar Pabaeng-Baeng di Kecamatam Kindang dengan anggaran Rp3 Miliar.
Selain itu, proyek kelanjutan pembangunan Pasar Kalimporo di Kecamatan Kajang dianggarkan melalui sebesar Rp 2 Miliar. Serta rehabilitasi Pasae Basokeng dengan alokasi anggaran sebesar Rp400 Juta. Dan, Pasar Dampang mendapat alokasi anggaran sebesar Rp1 miliar. Khusus pembangunan Pasar Dampang ini, infonya masih membutuhkan tahap pengerjaan lanjutan untuk diselesaikan. (Salahuddin)