Melihat kondisi bangunan yang tidak memungkinkan untuk ditempat proses pembelajaran, Wusmal mengungkap sementara siswa dipindahkan ke ruang kelas lain sambil menunggu perbaikan atap yang rusak selesai.
"Untuk sementara dialihkan ke kelas lain, kelas darurat. Sementara ini kita siap-siap untuk perbaikan, mungkin satu bulanan sudah bisa ditempati kembali," kata Wusmal.
Terpisah, Subkoordinator Pelayanan Jasa BMKG IV Makassar, Rizky Yudha yang dikonfirmasi mengenai angin kencang yang melanda wilayah Makassar beberapa hari dijelaskan, untuk masa transisi masih jauh di mana di bulan September wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) masih dilanda musim kemarau.
Dinamika atmosfer di wilayah Sulsel disebut sedang menunjukkan perbedaan tantangan yang cukup tinggi di antara BPO (Belahan Bumi Utara) dan BPS (Belahan Bumi Selatan) menyebabkan kecepatan angin, khususnya di Sulsel bagian selatan dan bagian barat meningkatkan.
"Saat ini angin bertiup dari BPS ke BPO, perbedaan tekanannya ini terpantau cukup besar sehingga menyebabkan kecepatan anginnya juga meningkat," terang Rizky.
Selain itu, Rizky juga menyampaikan BPS ke BPO saat ini mengantarkan angin kering. Termasuk, saat ini dikatakan ada juga gelombang rossby yang berada di sekitar wilayah bagian tengah dan timur yang menyebabkan pasokan uap air cukup tinggi.
"Khususnya di wilayah Sulsel ini ada di Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan bagian timur, Sulawesi Selatan bagian utara hingga ke wilayah Sulawesi Tengah. Jadi di wilayah-wilayah itu terdapat aktifitas peningkatan hujan," ungkapnya.
Saat ditanyakan apakah Kota Makassar akan turun hujan dalam waktu dekat, Rizky mengatakan untuk perkiraan sementara hanya berpotensi turun hujan ringan dan berawan.
"Mungkin bisa hujan ringan, kalau tidak itu hanya berawan, tapi di wilayah timur itu sudah mulai hujan, seperti kemarin itu wilayah timur sudah mulai hujan. Wilayah Baratnya ini (Makassar) antara berawan dan hujan ringan. Potensi hujannya kecil," kuncinya. (Isak/B)